Batam (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kepri, Cucu Supriatna mengatakan, realisasi penerimaan pajak pada 2022 mencapai 110,02 persen atau sebesar Rp9,3 triliun dari besaran target ditetapkan Rp8,4 triliun.
Disampaikannya, hal tersebut karena didukung oleh perbaikan ekonomi di Kepri, terlihat dari wisatawan mancanegara yang kembali berkunjung ke daerah setempat, hunian hotel yang meningkat serta kegiatan ekspor impor yang semakin aktif pasca pandemi COVID-19.
"Hal ini tentu didukung dengan adanya perbaikan ekonomi, kemudian ekonomi nasional secara umum dan juga pertumbuhan ekonomi di Kepri sendiri," kata Cucu, di Batam, Selasa.
Menurut dia, selain Kanwil DJP Kepri yang mencapai 110 persen dalam penerimaan pajak 2022, semua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Kepri mencapai 100 persen lebih, di antaranya KPP Pratama Tanjungpinang sebesar Rp691 miliar, KKP Pratama Tanjung Balai Karimun Rp312 miliar, KKP Pratama Batam Utara Rp1 triliun, KKP Pratama Batam Selatan Rp954 miliar, KKP Pratama Bintan Rp416 miliar, dan KKP Madya Batam Rp5,8 triliun.
Baca juga: Kepri jajaki kerja sama pariwisata dengan Uni Emirat Arab
Ia menambahkan sektor penyumbang terbesar penerimaan pajak di wilayah kerjanya yaitu sektor industri pengolahan, konstruksi, administrasi pemerintah, dan jasa keuangan.
"Pajak Kepri khususnya tidak pengaruh sama komoditi, dan Kepri ini dengan adanya COVID-19 juga tetap tumbuh. Dari pantauan kami sejak 2019 sampai 2022 kami tumbuh terus dan naik terus, sedangkan DJP lain itu naik turun, apalagi saat pandemi kemarin," ujar dia.
Cucu menjelaskan untuk wilayah yang menjadi penyumbang pajak terbesar yaitu Kota Batam.
"Batam itu peranannya hampir 55 persen dari 7 kabupaten/kota. Ada tiga KKP di Batam dan itu hampir 80 persen mendukung penerimaan pajak Kanwil DJP Kepri. Kemudian Batam inikan kota industri, banyak pabrik dan banyak hotel, orang investasi juga banyak disini," kata dia pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerimaan pajak Kanwil DJP Kepri 2022 mencapai Rp9,3 triliun
Disampaikannya, hal tersebut karena didukung oleh perbaikan ekonomi di Kepri, terlihat dari wisatawan mancanegara yang kembali berkunjung ke daerah setempat, hunian hotel yang meningkat serta kegiatan ekspor impor yang semakin aktif pasca pandemi COVID-19.
"Hal ini tentu didukung dengan adanya perbaikan ekonomi, kemudian ekonomi nasional secara umum dan juga pertumbuhan ekonomi di Kepri sendiri," kata Cucu, di Batam, Selasa.
Menurut dia, selain Kanwil DJP Kepri yang mencapai 110 persen dalam penerimaan pajak 2022, semua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Kepri mencapai 100 persen lebih, di antaranya KPP Pratama Tanjungpinang sebesar Rp691 miliar, KKP Pratama Tanjung Balai Karimun Rp312 miliar, KKP Pratama Batam Utara Rp1 triliun, KKP Pratama Batam Selatan Rp954 miliar, KKP Pratama Bintan Rp416 miliar, dan KKP Madya Batam Rp5,8 triliun.
Baca juga: Kepri jajaki kerja sama pariwisata dengan Uni Emirat Arab
Ia menambahkan sektor penyumbang terbesar penerimaan pajak di wilayah kerjanya yaitu sektor industri pengolahan, konstruksi, administrasi pemerintah, dan jasa keuangan.
"Pajak Kepri khususnya tidak pengaruh sama komoditi, dan Kepri ini dengan adanya COVID-19 juga tetap tumbuh. Dari pantauan kami sejak 2019 sampai 2022 kami tumbuh terus dan naik terus, sedangkan DJP lain itu naik turun, apalagi saat pandemi kemarin," ujar dia.
Cucu menjelaskan untuk wilayah yang menjadi penyumbang pajak terbesar yaitu Kota Batam.
"Batam itu peranannya hampir 55 persen dari 7 kabupaten/kota. Ada tiga KKP di Batam dan itu hampir 80 persen mendukung penerimaan pajak Kanwil DJP Kepri. Kemudian Batam inikan kota industri, banyak pabrik dan banyak hotel, orang investasi juga banyak disini," kata dia pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerimaan pajak Kanwil DJP Kepri 2022 mencapai Rp9,3 triliun