Bintan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) menurunkan tim dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) guna mendata kerugian kebakaran belasan rumah warga di Kecamatan Tambelan.
"Perkim kita arahkan turun bersama tim, hitung semua kerusakan supaya bisa diambil tindakan cepat," kata Bupati Bintan Roby Kurniawan di Bintan, Minggu.
Pemkab juga telah memastikan kecukupan kebutuhan sandang dan pangan terhadap para korban kebakaran ditambah bantuan logistik yang akan diberangkatkan sesuai jadwal kapal menuju Pulau Tambelan.
Ia meminta jajarannya serius melakukan tindakan cepat terhadap rumah-rumah yang terdampak kebakaran itu.
"Rumah itu kebutuhan dasar, jadi kita ingin secepatnya bisa ditangani," ujarnya.
Kepala Dinas Perkim Bintan M. Irzan menyatakan bersama tim pimpinan dan dua orang penyurvei akan turun ke Tambelan sesuai keberangkatan kapal yang dijadwalkan Selasa (2/8) malam.
Tim akan melakukan pendataan di mana semua hasil dituangkan dalam berita acara terkait dengan kebutuhan penanganan kerusakan dan rehabilitasi.
"Sesuai arahan bupati, saya bersama tim akan turun langsung melakukan perhitungan. Nanti dalam identifikasi tim akan melakukan rapid construction analysis for disaster (analisis konstruksi cepat untuk bencana)," ungkapnya.
Ia menargetkan dalam satu hari tim bisa menghitung lima hingga enam rumah sehingga maksimal dalam tiga hari selesai dilakukan penghitungan kerusakan dan kerugian kebakaran di Tambelan.
Hasil perhitungan, lanjutnya, menjadi dasar pembangunan menggunakan alokasi pascabencana bersama Pemerintah Provinsi Kepri.
"Hingga tim turun ke lapangan nanti akan dipastikan berapa jumlah rumah terdampak dan kerugian yang diakibatkan," demikian M. Irzan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, kebakaran melanda dua desa di Kecamatan Tambelan, yaitu Desa Hilir dan Desa Kampung Melayu, Sabtu (29/7), sekitar pukul 15.00 WIB.
Peristiwa ini menyebabkan 11 rumah warga ludes terbakar dengan jumlah korban terdampak 16 kepala keluarga atau 51 jiwa.
"Warga terdampak kebakaran saat ini mengungsi di rumah kerabatnya," kata Kepala BPBD Bintan Ramlah.
Ia menjelaskan kebakaran diduga akibat korsleting listrik sehingga beberapa rumah warga habis terbakar dan mengalami kerusakan berat.
Data rumah korban kebakaran yang mengalami kerusakan parah di Desa Kampung Hilir, RT01/RW01, antara lain Hairuman (empat jiwa), Beni Murdani (3), Abu Talib (3), Ruslan (6), Aris Lihin (7), dan Junai Inah (8). Data rumah warga yang mengalami kerusakan ringan, yaitu Mawardi (5), Saridin (6), dan Enggo (2)
Data rumah warga yang mengalami kerusakan parah di Desa Kampung Melayu, RT01/RW01, yakni Efendi Abulah (3), sedangkan data rumah yang mengalami rusak ringan, yakni Roni Yasdianto (4).
"Perkim kita arahkan turun bersama tim, hitung semua kerusakan supaya bisa diambil tindakan cepat," kata Bupati Bintan Roby Kurniawan di Bintan, Minggu.
Pemkab juga telah memastikan kecukupan kebutuhan sandang dan pangan terhadap para korban kebakaran ditambah bantuan logistik yang akan diberangkatkan sesuai jadwal kapal menuju Pulau Tambelan.
Ia meminta jajarannya serius melakukan tindakan cepat terhadap rumah-rumah yang terdampak kebakaran itu.
"Rumah itu kebutuhan dasar, jadi kita ingin secepatnya bisa ditangani," ujarnya.
Kepala Dinas Perkim Bintan M. Irzan menyatakan bersama tim pimpinan dan dua orang penyurvei akan turun ke Tambelan sesuai keberangkatan kapal yang dijadwalkan Selasa (2/8) malam.
Tim akan melakukan pendataan di mana semua hasil dituangkan dalam berita acara terkait dengan kebutuhan penanganan kerusakan dan rehabilitasi.
"Sesuai arahan bupati, saya bersama tim akan turun langsung melakukan perhitungan. Nanti dalam identifikasi tim akan melakukan rapid construction analysis for disaster (analisis konstruksi cepat untuk bencana)," ungkapnya.
Ia menargetkan dalam satu hari tim bisa menghitung lima hingga enam rumah sehingga maksimal dalam tiga hari selesai dilakukan penghitungan kerusakan dan kerugian kebakaran di Tambelan.
Hasil perhitungan, lanjutnya, menjadi dasar pembangunan menggunakan alokasi pascabencana bersama Pemerintah Provinsi Kepri.
"Hingga tim turun ke lapangan nanti akan dipastikan berapa jumlah rumah terdampak dan kerugian yang diakibatkan," demikian M. Irzan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, kebakaran melanda dua desa di Kecamatan Tambelan, yaitu Desa Hilir dan Desa Kampung Melayu, Sabtu (29/7), sekitar pukul 15.00 WIB.
Peristiwa ini menyebabkan 11 rumah warga ludes terbakar dengan jumlah korban terdampak 16 kepala keluarga atau 51 jiwa.
"Warga terdampak kebakaran saat ini mengungsi di rumah kerabatnya," kata Kepala BPBD Bintan Ramlah.
Ia menjelaskan kebakaran diduga akibat korsleting listrik sehingga beberapa rumah warga habis terbakar dan mengalami kerusakan berat.
Data rumah korban kebakaran yang mengalami kerusakan parah di Desa Kampung Hilir, RT01/RW01, antara lain Hairuman (empat jiwa), Beni Murdani (3), Abu Talib (3), Ruslan (6), Aris Lihin (7), dan Junai Inah (8). Data rumah warga yang mengalami kerusakan ringan, yaitu Mawardi (5), Saridin (6), dan Enggo (2)
Data rumah warga yang mengalami kerusakan parah di Desa Kampung Melayu, RT01/RW01, yakni Efendi Abulah (3), sedangkan data rumah yang mengalami rusak ringan, yakni Roni Yasdianto (4).