Tangerang (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya masih melakukan pengkajian terkait penerapan aturan bekerja dari rumah (Work From Home/ WFH) di seluruh jajarannya sebagai upaya mengurangi polusi udara.
"Saya lagi review lagi apa kita perlu WFH. Saya masih review. Satu atau dua minggu lagi untuk kebijakannya," ucap Erick Thohir di Tangerang, Banten, Kamis.
Ia menyebut dalam beberapa pekan ke depan pihaknya akan segera mengumumkan terkait kebijakan WFH di BUMN, apakah akan diterapkan kembali atau tidak.
Namun, lanjutnya, untuk keputusan besar itu membutuhkan banyak pendapat dari berbagai instansi yang ada di jajaran atau lembaga BUMN.
"Tapi kebijakan-kebijakan ini tidak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia BUMN melakukan green rconomic. Bagaimana kita akan mendorongnya," ujar Erick Thohir.
Ia mengaku sejauh ini Kementerian BUMN sudah mulai menggalangkan kegiatan ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi polusi udara dengan mendorong penggunaan mobil listrik di seluruh BUMN.
"Kami dari Kementerian BUMN sudah ada keputusan Menteri dari satu tahun lalu, semua BUMN harus bermigrasi ke kendaraan listrik. Faktor polusi udara ini kan ada tiga permasalahannya, penggunaan kendaraan, industri, serta power plant (pembangkit listrik). Saya sudah cek PLN, langsung tegur keras," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlu mendorong sistem kerja hibrida untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek, yang dalam sepekan terakhir masuk ke kategori sangat buruk.
"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home mungkin. Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," katanya di Jakarta, Senin (14/8).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir kaji penerapan aturan WFH di BUMN
"Saya lagi review lagi apa kita perlu WFH. Saya masih review. Satu atau dua minggu lagi untuk kebijakannya," ucap Erick Thohir di Tangerang, Banten, Kamis.
Ia menyebut dalam beberapa pekan ke depan pihaknya akan segera mengumumkan terkait kebijakan WFH di BUMN, apakah akan diterapkan kembali atau tidak.
Namun, lanjutnya, untuk keputusan besar itu membutuhkan banyak pendapat dari berbagai instansi yang ada di jajaran atau lembaga BUMN.
"Tapi kebijakan-kebijakan ini tidak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia BUMN melakukan green rconomic. Bagaimana kita akan mendorongnya," ujar Erick Thohir.
Ia mengaku sejauh ini Kementerian BUMN sudah mulai menggalangkan kegiatan ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi polusi udara dengan mendorong penggunaan mobil listrik di seluruh BUMN.
"Kami dari Kementerian BUMN sudah ada keputusan Menteri dari satu tahun lalu, semua BUMN harus bermigrasi ke kendaraan listrik. Faktor polusi udara ini kan ada tiga permasalahannya, penggunaan kendaraan, industri, serta power plant (pembangkit listrik). Saya sudah cek PLN, langsung tegur keras," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlu mendorong sistem kerja hibrida untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek, yang dalam sepekan terakhir masuk ke kategori sangat buruk.
"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home mungkin. Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," katanya di Jakarta, Senin (14/8).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir kaji penerapan aturan WFH di BUMN