Batam (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, Kepulauan Riau sudah memasang sekitar 170 alat perekam pajak untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Sekretaris Bapenda Kota Batam M Aidil Sahalo, di Batam, Jumat, mengatakan pihaknya menyiapkan 200 alat perekam pajak dengan anggaran sekitar Rp1,3 miliar dari APBD Kota Batam.
Ia menjelaskan terdapat empat jenis alat perekam pajak yang disiapkan, yaitu Tapping Printer USB, Serial & Pararel, Tapping Printer Bluetooth & Ethernet, Tapping Server serta POS (Point of Sales) & Mobile POS.
"Belum sampai 200 alat karena wajib pajak masih ada beberapa yang menggunakan alat model lama jadi belum bisa dipasang alat dengan teknologi baru, seperti yang menggunakan gadget," kata Aidil.
Baca juga:
TPID Kepri galakkan gerakan pangan murah tekan kenaikan harga komoditas
Batam berkabut, BMKG pastikan tidak ada asap kiriman
Dia menyampaikan Bapenda juga telah diberikan dana CSR dari Bank Riau Kepri dengan menyediakan 525 alat perekam pajak dari tahun 2017.
Jika dilihat di lapangan, ia menyebutkan saat ini lebih banyak wajib pajak yang menggunakan alat perekam pajak dengan teknologi baru yaitu yang dapat diakses dengan gadget. Bahkan hampir seluruh wajib pajak utama sudah dipasang dan memakai alat perekam pajak baru.
"Saat ini kafe-kafe pun sudah tidak pakai alat yang manual, semua sudah otomatis dengan alat tanpa kabel," ujar dia.
Menurut Aidil, Bapenda Batam meminjamkan kepada wajib pajak, yang kemudian nanti dalam durasi 1 tahun, kewajiban dia mengirimkan transaksi ke server Bapenda," ujar dia.
Sekretaris Bapenda Kota Batam M Aidil Sahalo, di Batam, Jumat, mengatakan pihaknya menyiapkan 200 alat perekam pajak dengan anggaran sekitar Rp1,3 miliar dari APBD Kota Batam.
Ia menjelaskan terdapat empat jenis alat perekam pajak yang disiapkan, yaitu Tapping Printer USB, Serial & Pararel, Tapping Printer Bluetooth & Ethernet, Tapping Server serta POS (Point of Sales) & Mobile POS.
"Belum sampai 200 alat karena wajib pajak masih ada beberapa yang menggunakan alat model lama jadi belum bisa dipasang alat dengan teknologi baru, seperti yang menggunakan gadget," kata Aidil.
Baca juga:
TPID Kepri galakkan gerakan pangan murah tekan kenaikan harga komoditas
Batam berkabut, BMKG pastikan tidak ada asap kiriman
Dia menyampaikan Bapenda juga telah diberikan dana CSR dari Bank Riau Kepri dengan menyediakan 525 alat perekam pajak dari tahun 2017.
Jika dilihat di lapangan, ia menyebutkan saat ini lebih banyak wajib pajak yang menggunakan alat perekam pajak dengan teknologi baru yaitu yang dapat diakses dengan gadget. Bahkan hampir seluruh wajib pajak utama sudah dipasang dan memakai alat perekam pajak baru.
"Saat ini kafe-kafe pun sudah tidak pakai alat yang manual, semua sudah otomatis dengan alat tanpa kabel," ujar dia.
Menurut Aidil, Bapenda Batam meminjamkan kepada wajib pajak, yang kemudian nanti dalam durasi 1 tahun, kewajiban dia mengirimkan transaksi ke server Bapenda," ujar dia.
la menyebutkan berdasarkan hasil capaian pajak hingga September 2023 ini, sudah tercapai Rp94 miliar dari target Rp152 miliar atau 61,68 persen.
"Pertumbuhan ekonomi dan bertumbuhnya sektor kuliner diharapkan terus memberikan dampak untuk positif bagi capaian pajak," kata Aidil pula.
Baca juga:
Imigrasi catat penerbitan paspor di Batam capai 82.389
Kantor Imigrasi Batam peroleh PNBP paspor Rp40,6 miliar
Pemkot Batam sebutkan pentingnya makanan bergizi pada anak
BP Batam berikan penjelasan terkait pemegang HPL kawasan Rempang