Natuna (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0318/Natuna Kepulauan Riau membangun drainase dan memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH) warga kurang mampu di Desa Selemam dalam program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-118, yang dilaksanakan pada tahun 2023.
Komandan Kodim 0318/Natuna Letkol Inf Morison Chandra Karundeng saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Jumat menjelaskan drainase yang dibangun sepanjang 744 meter sedangkan RTLH yang direhabilitasi sebanyak empat unit.
Ia menerangkan ada tiga sasaran pada kegiatan TMMD tahun 2023 yaitu, sisi fisik, non fisik dan sasaran tambahan.
Sasaran fisik lanjut dia meliputi pengerasan jalan sepanjang satu kilometer, pembangunan drainase, pembuatan batu penahan tanah sepanjang 156 meter dan rehab rumah tak layak huni (RTLH).
Sedangkan sasaran non fisik lanjut dia yakni penyuluhan bela negara, penyuluhan hukum, penyuluhan kesehatan posbindu dan posyandu, penyuluhan stunting, KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan pertanian dan penyuluhan narkoba.
"Dukungan anggaran komando atas sebesar Rp. 382 juta dan dukungan Pemerintah Daerah Natuna sebesar Rp. 1 miliar," ungkap Morison.
Untuk sasaran tambahan tambah Morison meliputi bazar murah, pembagian sembako, rehab tempat wudhu dan parkir masjid Al-Babussalam.
"Semua pekerjaan TMMD dengan tambahan Rehab Tempat wudhu dan parkiran sudah 100 persen," ujar Morison.
Ia menambahkan TMMD resmi ditutup pada Kamis (19/10/2023) lalu, penutupan ditandai dengan pelepasan tanda peserta secara simbolis oleh Komandan Korem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Watuseke.
Ia menjelaskan TMMD merupakan bagian dari operasi bakti TNI.
Operasi itu kata diwujudkan dengan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur serta mengakselerasi program Pemda dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kemarin saat penutupan Danrem 033/WP sudah memberikan pesan dan harapan untuk warga desa agar semua hasil pekerjaan TMMD bisa dirawat dan dijaga bersama sehingga infrastruktur ataupun sarana prasarana dapat digunakan dalam waktu yang cukup panjang dan yang utama mendorong warga selalu melestarikan budaya kekeluargaan serta gotong royong membangun negeri dimulai dari desa," ujar Morison.
Komandan Kodim 0318/Natuna Letkol Inf Morison Chandra Karundeng saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Jumat menjelaskan drainase yang dibangun sepanjang 744 meter sedangkan RTLH yang direhabilitasi sebanyak empat unit.
Ia menerangkan ada tiga sasaran pada kegiatan TMMD tahun 2023 yaitu, sisi fisik, non fisik dan sasaran tambahan.
Sasaran fisik lanjut dia meliputi pengerasan jalan sepanjang satu kilometer, pembangunan drainase, pembuatan batu penahan tanah sepanjang 156 meter dan rehab rumah tak layak huni (RTLH).
Sedangkan sasaran non fisik lanjut dia yakni penyuluhan bela negara, penyuluhan hukum, penyuluhan kesehatan posbindu dan posyandu, penyuluhan stunting, KB, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan pertanian dan penyuluhan narkoba.
"Dukungan anggaran komando atas sebesar Rp. 382 juta dan dukungan Pemerintah Daerah Natuna sebesar Rp. 1 miliar," ungkap Morison.
Untuk sasaran tambahan tambah Morison meliputi bazar murah, pembagian sembako, rehab tempat wudhu dan parkir masjid Al-Babussalam.
"Semua pekerjaan TMMD dengan tambahan Rehab Tempat wudhu dan parkiran sudah 100 persen," ujar Morison.
Ia menambahkan TMMD resmi ditutup pada Kamis (19/10/2023) lalu, penutupan ditandai dengan pelepasan tanda peserta secara simbolis oleh Komandan Korem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Watuseke.
Ia menjelaskan TMMD merupakan bagian dari operasi bakti TNI.
Operasi itu kata diwujudkan dengan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur serta mengakselerasi program Pemda dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kemarin saat penutupan Danrem 033/WP sudah memberikan pesan dan harapan untuk warga desa agar semua hasil pekerjaan TMMD bisa dirawat dan dijaga bersama sehingga infrastruktur ataupun sarana prasarana dapat digunakan dalam waktu yang cukup panjang dan yang utama mendorong warga selalu melestarikan budaya kekeluargaan serta gotong royong membangun negeri dimulai dari desa," ujar Morison.