Batam (ANTARA) - Pemkot Batam, Kepulauan Riau, memaparkan strategi optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) kepada Pemkab Batu Bara, Sumatera Utara.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam, Jumat, mengatakan untuk mengoptimalkan penerimaan PAD, Pemkot Batam melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah melalui penerapan sistem digitalisasi dalam penerimaan pajak dan retribusi daerah sesuai Perwako Nomor 257 tahun 2022 tentang pelaksanaan transaksi non tunai.
Pemkot Batam juga melakukan peningkatan pengawasan terhadap objek pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam upaya meningkatkan jumlah wajib pajak dan retribusi daerah.
"Kami juga melakukan kemitraan dengan kejaksaan untuk penagihan aktif, relaksasi pajak daerah, pembayaran pajak daerah secara mudah, murah dan efisien dengan meluncurkan Sarana Informasi Bis Interaksi Pajak (Si Bijak) yang dapat membantu proses percepatan pembayaran pajak oleh masyarakat," ujar Jefridin.
Sementara itu, terkait pengelolaan air bersih di Kota Batam terdiri dari pengelolaan air di pulau utama dan pulau penyangga.
Untuk di pulau utama atau di Kota Batam, pengelolaan air bersih dahulu dilakukan oleh BP Batam melalui PT ATB dan sekarang dialihkan kepada PT Moya Indonesia.
Untuk air bersih di pulau penyangga dikelola oleh UPT di bawah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Batam.
Kata Jefridin, saat ini Pemkot Batam fokus membangun infrastruktur dalam rangka membuka akses bagi orang yang berkunjung ke Kota Batam.
"Pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk menunjang investasi di Kota Batam seperti pembangunan jalan di kawasan industri dan kawasan perdagangan jasa serta penyelenggaraan acara pariwisata untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara," kata dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara Norma Deli Siregar mengatakan pihaknya ingin belajar terkait strategi PAD Batam yang mencapai Rp1,3 triliun serta tentang pengelolaan air bersih.
"Alangkah bermanfaat kunjungan ini jika Pak Sekda Batam bersedia memberikan kiat-kiat kepada kami bagaimana cara untuk meningkatkan PAD. Tidak usahlah sama seperti Batam, dapat setengahnya saja kami sudah Alhamdulillah, sehingga kami dapat melanjutkan pembangunan infrastruktur di Pemkab Batu Bara," kata Norma.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam mencatat realisasi penerimaan pajak daerah hingga September 2023 telah mencapai Rp905 miliar atau 67 persen dari total target tahun ini sebesar Rp1,34 triliun.
"Target pajak daerah tahun ini di angka lebih dari Rp1,3 triliun, sekarang sudah 67 persen, sudah di Rp905 miliar," kata Sekretaris Bapenda Kota Batam M Aidil Sahalo di Batam, Kepri, Rabu.
Ia menyampaikan pemberlakuan penghapusan denda pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) terhitung dari 2 Oktober hingga 18 Desember 2023, dapat meningkatkan serta mempercepat pencapaian target yang sudah ditetapkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Batam paparkan strategi optimalisasi PAD kepada Pemkab Batu Bara