Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2023 turun dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 sebesar 6,80 persen atau turun 1,43 persen dari 8,23 persen pada Agustus 2022.
Data BPS Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan pada Agustus 2023 tingkat pengangguran terbuka pada laki-laki sebesar 5,95 persen, lebih rendah dibanding TPT pada perempuan yang sebesar 8,22 persen.
TPT di perkotaan pada Agustus 2023 tercatat 6,77 persen, terendah dalam lima tahun terakhir, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 7,00 persen.
"Berbeda dengan TPT perkotaan, TPT perdesaan justru mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir," kata Darwis.
Tingkat pengangguran terbuka pada tamatan sekolah menengah atas atau sekolah sederajat di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 tercatat paling tinggi dibandingkan pada tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 9,99 persen.
Menurut data BPS, TPT pada tamatan pendidikan diploma paling rendah dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan yang lain, yaitu sebesar 2,93 persen.
Darwis menyampaikan bahwa penurunan TPT paling besar terjadi pada tamatan sekolah menengah pertama (4,51 persen poin).
"Peningkatan TPT terjadi pada kategori tamatan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,13 persen poin dan kategori tamatan universitas yaitu sebesar 1,03 persen poin," katanya.
Tingkat pengangguran terbuka menunjukkan perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Darwis mengatakan bahwa menurut hasil survei angkatan kerja nasional angkatan kerja di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 terdiri atas 1.019.356 orang yang bekerja dan 74.330 orang yang menganggur.
Jika dibandingkan dengan data pada Agustus 2019 atau sebelum pandemi COVID-19, maka jumlah angkatan kerja bertambah 24.712 orang, jumlah penduduk bekerja bertambah 30.539 orang, dan jumlah pengangguran berkurang 5.827 orang.
Secara terpisah, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan bahwa TPT di Kepulauan Riau melampaui angka rata-rata TPT nasional yang sebesar 5,32 persen.
Dia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja untuk meningkatkan daya serap sektor usaha dan industri terhadap tenaga kerja lokal.
Gubernur mendorong sinergi Balai Latihan Kerja (BLK) dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Provinsi Kepulauan Riau untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
Sebagai salah satu daerah tujuan investasi yang memiliki kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) dan beberapa kawasan ekonomi khusus (KEK), ia mengatakan, Provinsi Kepulauan Riau membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas.
"Karenanya saya berharap FKLPID terus berkolaborasi bersama BLK guna melahirkan tenaga terampil dan kompeten yang dibutuhkan dunia industri," katanya.
"Ini bagian dari upaya kita mengurangi tingkat pengangguran yang ada, sehingga perlahan pengangguran di Kepri bisa terus menurun," ia menambahkan.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 sebesar 6,80 persen atau turun 1,43 persen dari 8,23 persen pada Agustus 2022.
Data BPS Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan pada Agustus 2023 tingkat pengangguran terbuka pada laki-laki sebesar 5,95 persen, lebih rendah dibanding TPT pada perempuan yang sebesar 8,22 persen.
TPT di perkotaan pada Agustus 2023 tercatat 6,77 persen, terendah dalam lima tahun terakhir, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 7,00 persen.
"Berbeda dengan TPT perkotaan, TPT perdesaan justru mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir," kata Darwis.
Tingkat pengangguran terbuka pada tamatan sekolah menengah atas atau sekolah sederajat di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 tercatat paling tinggi dibandingkan pada tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 9,99 persen.
Menurut data BPS, TPT pada tamatan pendidikan diploma paling rendah dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan yang lain, yaitu sebesar 2,93 persen.
Darwis menyampaikan bahwa penurunan TPT paling besar terjadi pada tamatan sekolah menengah pertama (4,51 persen poin).
"Peningkatan TPT terjadi pada kategori tamatan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,13 persen poin dan kategori tamatan universitas yaitu sebesar 1,03 persen poin," katanya.
Tingkat pengangguran terbuka menunjukkan perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Darwis mengatakan bahwa menurut hasil survei angkatan kerja nasional angkatan kerja di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 terdiri atas 1.019.356 orang yang bekerja dan 74.330 orang yang menganggur.
Jika dibandingkan dengan data pada Agustus 2019 atau sebelum pandemi COVID-19, maka jumlah angkatan kerja bertambah 24.712 orang, jumlah penduduk bekerja bertambah 30.539 orang, dan jumlah pengangguran berkurang 5.827 orang.
Secara terpisah, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan bahwa TPT di Kepulauan Riau melampaui angka rata-rata TPT nasional yang sebesar 5,32 persen.
Dia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja untuk meningkatkan daya serap sektor usaha dan industri terhadap tenaga kerja lokal.
Gubernur mendorong sinergi Balai Latihan Kerja (BLK) dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) Provinsi Kepulauan Riau untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri.
Sebagai salah satu daerah tujuan investasi yang memiliki kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) dan beberapa kawasan ekonomi khusus (KEK), ia mengatakan, Provinsi Kepulauan Riau membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas.
"Karenanya saya berharap FKLPID terus berkolaborasi bersama BLK guna melahirkan tenaga terampil dan kompeten yang dibutuhkan dunia industri," katanya.
"Ini bagian dari upaya kita mengurangi tingkat pengangguran yang ada, sehingga perlahan pengangguran di Kepri bisa terus menurun," ia menambahkan.