Tanjungpinang (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan penanaman 50 ribu bibit mangrove di areal seluas lima hektare di Sungai Tiram, Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
"Kegiatan ini menyambut Hari Pers Nasional HPN 2024 yang jatuh pada tanggal 9 Februari," kata Ketua PWI Kepri, Andi di Bintan, Selasa.
Andi menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan berbagai pihak, termasuk para pecinta mangrove Indonesia - Jepang, perusahaan YL Forest Co. Ltd dan Ricoh Group dalam aksi penanaman mangrove di wilayah Bintan.
Ia berkomitmen kegiatan penanaman mangrove tahun ini akan dijadikan agenda rutin setiap tahun sempena HPN.
Andi menyebut aksi penanaman mangrove PWI Kepri bersama pecinta mangrove Indonesia dan Jepang ini diikuti sekitar 100 orang peserta dari anggota dan pengurus PWI Kepri dan masyarakat setempat.
"Aksi penanaman ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan," ujarnya.
Sementara, juru bicara perusahaan Jepang Ricoh Group, Mai Takahashi, menyatakan dukungan penuh terhadap aksi penanaman mangrove yang diinisiasi PWI Kepri.
"Sejak tahun 2020, Ricoh Group memberikan dukungan kepada para pecinta mangrove Indonesia untuk melakukan kegiatan penanaman mangrove di sini. Termasuk aksi penanaman mangrove yang digelar hari ini," katanya usai penanaman mangrove di Bintan.
Selain Indonesia, kata dia, perusahaan elektronik tempatnya bekerja itu, juga rutin melakukan kegiatan penanaman mangrove di Jepang dan Philipina bersama pecinta mangrove setempat.
Pihaknya mendukung kegiatan ini, karena dampaknya yang luar biasa terhadap lingkungan.
"Selain dapat menyerap karbondioksida (CO2), mangrove juga dapat menghasilkan oksigen (O2) yang sangat penting untuk kehidupan dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur YL Forest Co. Ltd, Naoto Akune, mengatakan kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan pihaknya di Pulau Bintan sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu.
Awalnya, penanaman mangrove dimulai di atas lahan seluas dua hektar dengan sistem silvofishery, yaitu memadukan konsep budidaya udang dengan pelestarian mangrove di dalamnya.
"Sekarang, luasnya semakin berkembang karena didukung masyarakat setempat," ucapnya singkat.
"Kegiatan ini menyambut Hari Pers Nasional HPN 2024 yang jatuh pada tanggal 9 Februari," kata Ketua PWI Kepri, Andi di Bintan, Selasa.
Andi menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan berbagai pihak, termasuk para pecinta mangrove Indonesia - Jepang, perusahaan YL Forest Co. Ltd dan Ricoh Group dalam aksi penanaman mangrove di wilayah Bintan.
Ia berkomitmen kegiatan penanaman mangrove tahun ini akan dijadikan agenda rutin setiap tahun sempena HPN.
Andi menyebut aksi penanaman mangrove PWI Kepri bersama pecinta mangrove Indonesia dan Jepang ini diikuti sekitar 100 orang peserta dari anggota dan pengurus PWI Kepri dan masyarakat setempat.
"Aksi penanaman ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan," ujarnya.
Sementara, juru bicara perusahaan Jepang Ricoh Group, Mai Takahashi, menyatakan dukungan penuh terhadap aksi penanaman mangrove yang diinisiasi PWI Kepri.
"Sejak tahun 2020, Ricoh Group memberikan dukungan kepada para pecinta mangrove Indonesia untuk melakukan kegiatan penanaman mangrove di sini. Termasuk aksi penanaman mangrove yang digelar hari ini," katanya usai penanaman mangrove di Bintan.
Selain Indonesia, kata dia, perusahaan elektronik tempatnya bekerja itu, juga rutin melakukan kegiatan penanaman mangrove di Jepang dan Philipina bersama pecinta mangrove setempat.
Pihaknya mendukung kegiatan ini, karena dampaknya yang luar biasa terhadap lingkungan.
"Selain dapat menyerap karbondioksida (CO2), mangrove juga dapat menghasilkan oksigen (O2) yang sangat penting untuk kehidupan dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur YL Forest Co. Ltd, Naoto Akune, mengatakan kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan pihaknya di Pulau Bintan sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu.
Awalnya, penanaman mangrove dimulai di atas lahan seluas dua hektar dengan sistem silvofishery, yaitu memadukan konsep budidaya udang dengan pelestarian mangrove di dalamnya.
"Sekarang, luasnya semakin berkembang karena didukung masyarakat setempat," ucapnya singkat.