Tanjungpinang (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Hasan mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp2,2 miliar guna memperbaiki pelantar pelabuhan Senggarang yang keropos.
Hasan di Tanjungpinang Jumat mengatakan, perbaikan pelantar (jalan di atas laut dengan struktur yang sama, tetapi lebih sederhana dengan lebar 2 – 2,5 meter) tersebut harus menjadi prioritas pembangunan Pemkot Tanjungpinang, karena kondisinya kini sangat memprihatinkan.
"Tiang penyangga sudah banyak yang lapuk, dan cukup membahayakan keselamatan penggunanya," katanya.
Dia juga mengatakan, pelantar Senggarang dulunya dibangun melalui swadaya masyarakat setempat, yang merupakan akses utama warga sekitar untuk penyeberangan ke Pelantar I Tanjungpinang maupun menuju Pulau Penyengat.
Karena itu, pihaknya mengupayakan perbaikan pelantar tersebut dapat dilakukan pada tahun anggaran 2024. Total kebutuhan anggaran perbaikan pelabuhan itu sekitar Rp2,2 miliar berdasarkan perhitungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjungpinang.
"Jika tidak mampu dengan APBD, kita coba usulkan melalui APBN, semoga bisa terealisasi secepatnya," kata Hasan.
Penjabat Wali Kota Tanjungpinang itu bersama sejumlah Kepala OPD Pemkot Tanjungpinang juga meninjau langsung lokasi pelabuhan Senggarang yang berlokasi di Kecamatan Tanjungpinang Kota tersebut.
Dari hasil peninjauan itu, katanya, terlihat konstruksi pelantar Senggarang sudah retak dan menurun, bahkan terdapat beberapa kerusakan pada struktur bangunannya.
Pelantar Senggarang dengan panjang 250 meter dan lebar 2,8 meter ini merupakan akses warga sekitar untuk penyeberangan ke pusat ibu kota Tanjungpinang.
"Pelabuhan ini salah satu denyut nadi ekonomi warga Senggarang, karena sebagian pengiriman logistik dari dan ke Tanjungpinang dikirim melalui jalur ini," kata Hasan.
Baca juga:
Pemkot Batam siap terapkan Fuel Card untuk BBM jenis Pertalite
Bupati Natuna ajak masyarakat jaga kedamaian setelah Pemilu 2024
Pemkab Natuna siapkan beasiswa untuk mahasiswa miskin berprestasi
Hasan di Tanjungpinang Jumat mengatakan, perbaikan pelantar (jalan di atas laut dengan struktur yang sama, tetapi lebih sederhana dengan lebar 2 – 2,5 meter) tersebut harus menjadi prioritas pembangunan Pemkot Tanjungpinang, karena kondisinya kini sangat memprihatinkan.
"Tiang penyangga sudah banyak yang lapuk, dan cukup membahayakan keselamatan penggunanya," katanya.
Dia juga mengatakan, pelantar Senggarang dulunya dibangun melalui swadaya masyarakat setempat, yang merupakan akses utama warga sekitar untuk penyeberangan ke Pelantar I Tanjungpinang maupun menuju Pulau Penyengat.
Karena itu, pihaknya mengupayakan perbaikan pelantar tersebut dapat dilakukan pada tahun anggaran 2024. Total kebutuhan anggaran perbaikan pelabuhan itu sekitar Rp2,2 miliar berdasarkan perhitungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjungpinang.
"Jika tidak mampu dengan APBD, kita coba usulkan melalui APBN, semoga bisa terealisasi secepatnya," kata Hasan.
Penjabat Wali Kota Tanjungpinang itu bersama sejumlah Kepala OPD Pemkot Tanjungpinang juga meninjau langsung lokasi pelabuhan Senggarang yang berlokasi di Kecamatan Tanjungpinang Kota tersebut.
Dari hasil peninjauan itu, katanya, terlihat konstruksi pelantar Senggarang sudah retak dan menurun, bahkan terdapat beberapa kerusakan pada struktur bangunannya.
Pelantar Senggarang dengan panjang 250 meter dan lebar 2,8 meter ini merupakan akses warga sekitar untuk penyeberangan ke pusat ibu kota Tanjungpinang.
"Pelabuhan ini salah satu denyut nadi ekonomi warga Senggarang, karena sebagian pengiriman logistik dari dan ke Tanjungpinang dikirim melalui jalur ini," kata Hasan.
Baca juga:
Pemkot Batam siap terapkan Fuel Card untuk BBM jenis Pertalite
Bupati Natuna ajak masyarakat jaga kedamaian setelah Pemilu 2024
Pemkab Natuna siapkan beasiswa untuk mahasiswa miskin berprestasi