Batam (ANTARA) - Perum Bulog Batam, Kepulauan Riau menyiapkan kegiatan Siaga (siap aksi jaga harga) beras dengan menggunakan mobil boks keliling ke kecamatan hingga kelurahan, upaya pastikan pasokan dan harga beras terjangkau.
Kepala Perum Bulog Batam Meirizal Sudyadi di Batam, Selasa mengatakan dalam kegiatan Siaga tersebut tidak hanya menjual beras saja, melainkan juga menjual sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya.
"Jadi nanti kita melaksanakan penjualan beras SPHP maupun komoditi komoditi lainnya bersama dengan Dinas Pangan terkait dengan mobil boks. Kami punya mobil boks kita bisa keliling ke kecamatan kelurahan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa beras itu benar benar tersedia dan masih aman stok-nya," kata Meirizal.
Ia menyebutkan hingga saat ini terdapat sekitar 50 mitra Bulog di Kota Batam dan Kabupaten Karimun.
Berdasarkan aturan, para pengecer mendapatkan kuota penjualan beras sebanyak 2 ton per minggu.
"Namun apabila dalam waktu seminggu sudah habis, dapat melakukan pembelian lagi namun harus sesuai dengan kemampuan jual pengecer ke konsumen," ujar dia.
Kata Meirizal, saat ini pasokan beras saat ini sebanyak 1.000 ton dan 100 ton untuk jenis beras medium SPHP.
"Minggu depan akan masuk penambahan 2.000 ton beras medium dari Bulog DKI Jakarta. Jadi total ada 3 ribu ton stok beras kita, ini bisa bertahan 4 sampai 5 bulan ke depan. Stok beras ini untuk wilayah Batam dan Karimun," kata Meirizal.
Ia menambahkan saat ini sedang menggencarkan penyaluran beras medium SPHP dengan kemasan 5 kilogram ke toko-toko pengecer baik di pasar tradisional maupun ritel modern.
Meirizal mengatakan penyaluran beras SPHP tersebut bertujuan untuk memantau pasokan beras serta mengendalikan harga beras agar tidak melebihi HET.
"Kami melakukan penjualan beras SPHP itu di bawah HET. HET beras ini Rp11.500 per kg, jadi pengecer harus menjual dengan harga maksimal Rp11.500," ujar dia.
Baca juga:
Disdamkar Natuna kunjungi pelajar SMAN 2 Bungur Timur
Gubernur Ansar minta masyarakat tidak beli beras berlebihan
Kepala Perum Bulog Batam Meirizal Sudyadi di Batam, Selasa mengatakan dalam kegiatan Siaga tersebut tidak hanya menjual beras saja, melainkan juga menjual sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya.
"Jadi nanti kita melaksanakan penjualan beras SPHP maupun komoditi komoditi lainnya bersama dengan Dinas Pangan terkait dengan mobil boks. Kami punya mobil boks kita bisa keliling ke kecamatan kelurahan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa beras itu benar benar tersedia dan masih aman stok-nya," kata Meirizal.
Ia menyebutkan hingga saat ini terdapat sekitar 50 mitra Bulog di Kota Batam dan Kabupaten Karimun.
Berdasarkan aturan, para pengecer mendapatkan kuota penjualan beras sebanyak 2 ton per minggu.
"Namun apabila dalam waktu seminggu sudah habis, dapat melakukan pembelian lagi namun harus sesuai dengan kemampuan jual pengecer ke konsumen," ujar dia.
Kata Meirizal, saat ini pasokan beras saat ini sebanyak 1.000 ton dan 100 ton untuk jenis beras medium SPHP.
"Minggu depan akan masuk penambahan 2.000 ton beras medium dari Bulog DKI Jakarta. Jadi total ada 3 ribu ton stok beras kita, ini bisa bertahan 4 sampai 5 bulan ke depan. Stok beras ini untuk wilayah Batam dan Karimun," kata Meirizal.
Ia menambahkan saat ini sedang menggencarkan penyaluran beras medium SPHP dengan kemasan 5 kilogram ke toko-toko pengecer baik di pasar tradisional maupun ritel modern.
Meirizal mengatakan penyaluran beras SPHP tersebut bertujuan untuk memantau pasokan beras serta mengendalikan harga beras agar tidak melebihi HET.
"Kami melakukan penjualan beras SPHP itu di bawah HET. HET beras ini Rp11.500 per kg, jadi pengecer harus menjual dengan harga maksimal Rp11.500," ujar dia.
Baca juga:
Disdamkar Natuna kunjungi pelajar SMAN 2 Bungur Timur
Gubernur Ansar minta masyarakat tidak beli beras berlebihan