Natuna (ANTARA) - Warga Desa Tapau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menciptakan alat penjernih air sederhana untuk kolam ikan, yang mendapat peringkat satu pada lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten dan akan dilombakan di tingkat provinsi.
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Natuna, Selasa, mengucapkan selamat atas capaian yang telah didapat dan berharap inovasi yang dibuat bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Selamat kepada para pemenang, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik sebaiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ucapnya.
Ia meminta kepada seluruh peserta untuk berinovasi menciptakan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan masyarakat Natuna.
Baca juga: BPHTB dan PBB-P2 penyumbang terbesar PAD 2023 di Batam
"Ada dua hal yang sangat diperlukan oleh manusia, yang pertama energi, yang kedua pangan. Kedepannya inovasi yang dibuat harus mengarah kepada dua hal tersebut," ucapnya.
Sementara pemenang lomba Muhammad Rifai mengatakan inovasi yang ditampilkan pada kegiatan TTG tersebut adalah alat penjernih air untuk ikan budi daya.
Ia menjelaskan terciptanya ide alat tersebut berawal dari terganggunya penetasan telur ikan lele milik kelompok budi daya di desanya, sehingga telur lele sulit untuk menetas karena air di desanya kotor.
"Telur dari proses perkawinan ikan tertutup endapan air, akibatnya telur tidak bisa menetas," ucapnya.
Baca juga: DPRD Kepri setujui program beasiswa 1.500 mahasiswa
Menurut dia, bahan baku yang digunakan untuk menjernihkan air tersebut cukup sederhana dan mudah didapat, antara lain karang mati, arang batok kelapa, pasir kerang, dan wadah kaca.
Ia menjelaskan fungsi dari karang mati, arang batok kelapa, dan pasir kerang adalah untuk menyaring kotoran yang terbawa air. Sedangkan wadah kaca berfungsi untuk meletakkan ketiga bahan baku tersebut.
Untuk cara kerjanya, kata dia, air dari sumber utama atau sumur dialirkan ke dalam wadah kaca berisi ketiga bahan dan kemudian dialirkan ke kolam pemijahan.
"Mencucinya (alat penjernih air) juga cukup mudah tidak perlu dibongkar, " ujarnya. .
Ia berharap alat yang buat bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mengalami permasalahan yang sama. "Nama alatnya filter kombinasi oksidasi," kata Muhammad Rifai.
Baca juga:
Basarnas Natuna hentikan pencarian seorang korban yang hilang di hutan Serasan
KPU Batam buka 2 panel rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Desa Tapau Natuna ciptakan alat penjernih kolam ikan budi daya
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Natuna, Selasa, mengucapkan selamat atas capaian yang telah didapat dan berharap inovasi yang dibuat bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Selamat kepada para pemenang, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik sebaiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ucapnya.
Ia meminta kepada seluruh peserta untuk berinovasi menciptakan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan masyarakat Natuna.
Baca juga: BPHTB dan PBB-P2 penyumbang terbesar PAD 2023 di Batam
"Ada dua hal yang sangat diperlukan oleh manusia, yang pertama energi, yang kedua pangan. Kedepannya inovasi yang dibuat harus mengarah kepada dua hal tersebut," ucapnya.
Sementara pemenang lomba Muhammad Rifai mengatakan inovasi yang ditampilkan pada kegiatan TTG tersebut adalah alat penjernih air untuk ikan budi daya.
Ia menjelaskan terciptanya ide alat tersebut berawal dari terganggunya penetasan telur ikan lele milik kelompok budi daya di desanya, sehingga telur lele sulit untuk menetas karena air di desanya kotor.
"Telur dari proses perkawinan ikan tertutup endapan air, akibatnya telur tidak bisa menetas," ucapnya.
Baca juga: DPRD Kepri setujui program beasiswa 1.500 mahasiswa
Menurut dia, bahan baku yang digunakan untuk menjernihkan air tersebut cukup sederhana dan mudah didapat, antara lain karang mati, arang batok kelapa, pasir kerang, dan wadah kaca.
Ia menjelaskan fungsi dari karang mati, arang batok kelapa, dan pasir kerang adalah untuk menyaring kotoran yang terbawa air. Sedangkan wadah kaca berfungsi untuk meletakkan ketiga bahan baku tersebut.
Untuk cara kerjanya, kata dia, air dari sumber utama atau sumur dialirkan ke dalam wadah kaca berisi ketiga bahan dan kemudian dialirkan ke kolam pemijahan.
"Mencucinya (alat penjernih air) juga cukup mudah tidak perlu dibongkar, " ujarnya. .
Ia berharap alat yang buat bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mengalami permasalahan yang sama. "Nama alatnya filter kombinasi oksidasi," kata Muhammad Rifai.
Baca juga:
Basarnas Natuna hentikan pencarian seorang korban yang hilang di hutan Serasan
KPU Batam buka 2 panel rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Desa Tapau Natuna ciptakan alat penjernih kolam ikan budi daya