Natuna, Kepri (ANTARA) -
Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau, menyediakan lahan seluas lima hektare untuk rehabilitasi mangrove.
Komandan Lanud RSA Natuna Kolonel Pnb Dedi Iskandar di Natuna, Sabtu (16/3) mengatakan lahan yang disiapkan terletak di Kelurahan Batu Hitam Kecamatan Bunguran Timur.
Jumlah mangrove yang akan ditanam sebanyak 50 ribu bibit, penanaman akan dilakukan oleh kelompok tani yang berasal dari Kelurahan Batu Hitam yang saat ini tengah mengikuti sekolah lapang masyarakat mangrove yang digelar oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Baca juga: Bulog Tanjungpinang jual 1,8 ton beras SPHP di pasar murah Ramadhan Kepri Fair
Baca juga: Bulog Tanjungpinang jual 1,8 ton beras SPHP di pasar murah Ramadhan Kepri Fair
Menurut dia, pihaknya tidak hanya menyediakan lahan, namun akan mengerahkan prajurit untuk membantu melakukan pembibitan, penanaman dan perawatan serta pihaknya juga menyediakan tempat untuk BRGM memberikan pelatihan kepada kelompok tani.
"Terima kasih kepada BRGM yang telah memilih Lanud RSA sebagai lokasi sekolah lapang masyarakat mangrove," ujar dia
"Terima kasih kepada BRGM yang telah memilih Lanud RSA sebagai lokasi sekolah lapang masyarakat mangrove," ujar dia
Sementara, Kepala Kelompok Kerja Pengembangan Usaha Masyarakat BRGM Ir. C. Nugroho mengatakan pada 2024 BRGM bakal merehabilitasi 61 hektare lahan mangrove di Natuna.
Seluas 61 hektare lahan tersebut tersebar di enam desa dan satu kelurahan.
Baca juga: Kemenag Kepri gelar Tanjak Expo
Baca juga: Kemenag Kepri gelar Tanjak Expo
Desa yang dimaksud di antaranya, Semedang, Desa Pengadah, Desa Kelanga, Desa Kelarik Air Mali, Desa Kelarik, Desa Cemaga Utara dan Kelurahan Batu Hitam.
Penanaman akan dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani.
"Ada tujuh kelompok tani yang akan merehabilitasi mangrove di Natuna," ucap dia.
"Ada tujuh kelompok tani yang akan merehabilitasi mangrove di Natuna," ucap dia.
Ia menambahkan rehabilitasi mangrove di Natuna sudah dilakukan sejak 2021, adapun total lahan yang sudah sudah di rehabilitasi sejak 2021-2023 seluas 574 hektare.
"Untuk di Lanud RSA luasnya sekitar lima hektare," kata dia.
Menurut dia, BRGM sengaja memilih Natuna sebagai salah satu lokasi penanaman. Tujuannya untuk melindungi wilayah perbatasan.
"Natuna merupakan wilayah terdepan, oleh karena itu perlu ditanami mangrove agar tidak abrasi," ujar dia.
Baca juga: Lansia yang hilang di Desa Selaut Natuna ditemukan meninggal
Baca juga: Lansia yang hilang di Desa Selaut Natuna ditemukan meninggal