Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi mengecam tindakan Jamaah Masjid Aolia di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menyelenggarakan Idul Fitri pada Jum'at (5/4) berdasarkan ucapan tokoh agamanya yang mengaku sudah menelepon Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).
"Ini sungguh memprihatinkan, harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali," kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan umat Islam harus beribadah sesuai dengan ajaran agama yang benar dengan menggunakan ilmu dan akal sehat.
"Tidak boleh mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih telah berbicara langsung dengan Gusti Allah SWT," ucapnya.
Gus Fahrur menilai agama merupakan tuntunan dan ajaran yang berlaku untuk masyarakat umum, sehingga, tidak bisa seseorang secara asal-asalan mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Allah SWT.
"Dasarnya ibadah dalam Islam harus sesuai tuntunan syariat yang dipahami dengan ilmu-ilmu standar ajaran agama Islam, yang sudah jelas dalil-dalilnya dan garis-garisnya. Semua harus ilmiah, rasional, dan dapat diuji keabsahannya oleh masyarakat umum," ujarnya.
Baca juga:
PT Pupuk Indonesia berangkatkan 1.446 pemudik ke berbagai daerah
Bandara Batam layani 118 penerbangan pada H-4 Lebaran
ASDP Batam uji kelaikan armada selama momen lebaran
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU kecam Lebaran Jumat di Gunungkidul, dalih sudah telepon Allah
"Ini sungguh memprihatinkan, harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali," kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan umat Islam harus beribadah sesuai dengan ajaran agama yang benar dengan menggunakan ilmu dan akal sehat.
"Tidak boleh mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih telah berbicara langsung dengan Gusti Allah SWT," ucapnya.
Gus Fahrur menilai agama merupakan tuntunan dan ajaran yang berlaku untuk masyarakat umum, sehingga, tidak bisa seseorang secara asal-asalan mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Allah SWT.
"Dasarnya ibadah dalam Islam harus sesuai tuntunan syariat yang dipahami dengan ilmu-ilmu standar ajaran agama Islam, yang sudah jelas dalil-dalilnya dan garis-garisnya. Semua harus ilmiah, rasional, dan dapat diuji keabsahannya oleh masyarakat umum," ujarnya.
Baca juga:
PT Pupuk Indonesia berangkatkan 1.446 pemudik ke berbagai daerah
Bandara Batam layani 118 penerbangan pada H-4 Lebaran
ASDP Batam uji kelaikan armada selama momen lebaran
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBNU kecam Lebaran Jumat di Gunungkidul, dalih sudah telepon Allah