"Terutama kepala perangkat daerah yang mengemban tugas sebagai penjabat bupati atau wali kota di Jawa Barat, saya instruksikan untuk meninjau, turun langsung ke lapangan, dan mendata dampak dari gempa bumi semalam," kata Herman di Bandung, Minggu.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa magnitudo 6,5 mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB.
Titik gempa berada di laut, sejauh 151 km barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 km yang terasa hingga Bandung, Jakarta dan Tangerang.
Baca juga: Puluhan rumah rusak akibat gempa Garut
Menurut Herman, berdasarkan laporan sementara, gempa juga mengakibatkan sejumlah bangunan dan rumah mengalami kerusakan.
"Laporan sementara yang saya terima pagi ini, ada sejumlah bangunan dan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Karenanya, monitoring dan pendataan perlu dilakukan dengan maksimal dan cepat," tuturnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar juga melaporkan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota setempat untuk melakukan penghimpunan data dan laporan.
"Tim BPBD Jabar dan kabupaten/kota di Jabar saat ini sedang melakukan penghimpunan data dan laporan. Perkembangan informasi dan data terkait dampak gempa akan terus dilaporkan oleh BPBD," katanya.
Herman mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, tetap tenang, dan jangan panik.
"Pantau informasi dari situs resmi BMKG dan BPBD setempat. Mohon juga untuk ikuti berbagai arahan dari pemerintah setempat," ucapnya.
Baca juga: Gempa Garut sebabkan rumah di Pangandaran rusak
Sebelumnya Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam.
“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Bandung, Ahad.
Selain itu, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran menyebutkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat data Kabupaten Garut, Sabtu (27/4) tengah malam, menyebabkan kerusakan rumah warga dan masjid di Pangandaran, Jawa Barat, meski begitu tidak dilaporkan ada korban jiwa.
"Ada kerusakan ringan beberapa rumah, lagi di-asesmen," kata Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu pagi.
Ia menyebutkan, guncangan gempa Garut itu dilaporkan ada tiga daerah yang terdampak kerusakan yakni di Kecamatan Kalipucang terdapat satu masjid rusak bagian dinding keramik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekda minta kepala perangkat daerah turun lapangan terkait Gempa Garut