Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 11 korban banjir Sumatera Barat yang masih dilaporkan hilang. Kepala Basarnas Kusrowo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa malam, mengatakan sejumlah perangkat drone thermal yang digunakan oleh petugas SAR di lapangan dalam operasi pencarian.
Pusat Data dan Informasi Basarnas mengkonfirmasi dari ke-11 orang korban tersebut masing-masing satu orang warga Kabupaten Agam dan 10 orang lainnya merupakan warga Kabupaten Tanah Datar yang hilang sejak daerah itu dilanda banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/5).
Dalam pelaksanaan operasi SAR, drone thermal yang memiliki kemampuan pendeteksian dan beresolusi 640x512 pixel itu diterbangkan pada jarak ketinggian rendah kurang dari 2-2,5 meter di atas permukaan tanah, menyusuri tepian sungai, lokasi tumpukan material sisa banjir yang telah dipetakan sebelumnya.
Wilayah jangkauan pencarian oleh 120 personel SAR atau terdiri dari enam tim saat ini pun telah diperluas hingga melintasi kabupaten terdekat, seperti Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar - Kabupaten Sijunjung dan Lima Kaum, Parambahan - Kota Sawahlunto.
"Hasil pelaksanaan operasi SAR untuk hari ini memang masih nihil tapi tim di lapangan akan terus berusaha bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada," kata dia, yang saat ini masih berada di Posko Taktis Basarnas yang menempati halaman Kantor Bupati Tanah Datar.
Menurut dia, semua tim yang bertugas selalu menaruh rasa optimistis dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Selain drone tim juga mengerahkan sejumlah alat berat, dan anjing pelacak terlatih dari Polri untuk menelusuri atau mencari keberadaan warga yang hingga kini belum ditemukan.
Dalam laporan terpisah disebutkan prajurit dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut membantu warga membersihkan sejumlah fasilitas umum dan rumah-rumah dari lumpur banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat, Selasa.
Aksi bersih-bersih itu digelar seiring dengan pencarian dan penyelamatan (SAR) korban yang masih berlangsung di beberapa kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Di beberapa daerah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Selasa, prajurit TNI Angkatan Laut dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) II Padang bersama warga dan relawan membersihkan jalan, fasilitas umum, dan rumah-rumah dari lumpur bekas banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi. Sejumlah alat berat pun dikerahkan untuk membantu kegiatan tersebut.
Bantuan kemanusiaan dari Yonmarhanlan II Padang itu, sebagaimana disampaikan Dinas Penerangan Korps Marinir yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, merupakan bagian dari operasi militer selain perang (OMSP) yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab prajurit.
"Masyarakat yang berada di lokasi sangat antusias dengan hadirnya prajurit Marinir dan para relawan yang tergabung dari beberapa daerah untuk bersama-sama, bergotong royong meringankan kesulitan korban banjir,” demikian siaran resmi Korps Marinir TNI AL.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas maksimalkan drone thermal cari korban banjir di Sumbar
Pusat Data dan Informasi Basarnas mengkonfirmasi dari ke-11 orang korban tersebut masing-masing satu orang warga Kabupaten Agam dan 10 orang lainnya merupakan warga Kabupaten Tanah Datar yang hilang sejak daerah itu dilanda banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/5).
Dalam pelaksanaan operasi SAR, drone thermal yang memiliki kemampuan pendeteksian dan beresolusi 640x512 pixel itu diterbangkan pada jarak ketinggian rendah kurang dari 2-2,5 meter di atas permukaan tanah, menyusuri tepian sungai, lokasi tumpukan material sisa banjir yang telah dipetakan sebelumnya.
Wilayah jangkauan pencarian oleh 120 personel SAR atau terdiri dari enam tim saat ini pun telah diperluas hingga melintasi kabupaten terdekat, seperti Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar - Kabupaten Sijunjung dan Lima Kaum, Parambahan - Kota Sawahlunto.
"Hasil pelaksanaan operasi SAR untuk hari ini memang masih nihil tapi tim di lapangan akan terus berusaha bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada," kata dia, yang saat ini masih berada di Posko Taktis Basarnas yang menempati halaman Kantor Bupati Tanah Datar.
Menurut dia, semua tim yang bertugas selalu menaruh rasa optimistis dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Selain drone tim juga mengerahkan sejumlah alat berat, dan anjing pelacak terlatih dari Polri untuk menelusuri atau mencari keberadaan warga yang hingga kini belum ditemukan.
Dalam laporan terpisah disebutkan prajurit dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut membantu warga membersihkan sejumlah fasilitas umum dan rumah-rumah dari lumpur banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat, Selasa.
Aksi bersih-bersih itu digelar seiring dengan pencarian dan penyelamatan (SAR) korban yang masih berlangsung di beberapa kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.
Di beberapa daerah di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Selasa, prajurit TNI Angkatan Laut dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) II Padang bersama warga dan relawan membersihkan jalan, fasilitas umum, dan rumah-rumah dari lumpur bekas banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi. Sejumlah alat berat pun dikerahkan untuk membantu kegiatan tersebut.
Bantuan kemanusiaan dari Yonmarhanlan II Padang itu, sebagaimana disampaikan Dinas Penerangan Korps Marinir yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, merupakan bagian dari operasi militer selain perang (OMSP) yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab prajurit.
"Masyarakat yang berada di lokasi sangat antusias dengan hadirnya prajurit Marinir dan para relawan yang tergabung dari beberapa daerah untuk bersama-sama, bergotong royong meringankan kesulitan korban banjir,” demikian siaran resmi Korps Marinir TNI AL.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas maksimalkan drone thermal cari korban banjir di Sumbar