Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menekankan pentingnya jaket pelampung atau life jacket bagi para penumpang transportasi laut antarpulau guna menjaga keselamatan saat bepergian.
Hal itu disampaikan Ansar di Tanjungpinang Senin, sebagai bahan evaluasi atas kejadian kapal kayu antarpulau tenggelam di perairan Anambas pada Jumat (26/7) sore hingga menimbulkan sejumlah korban jiwa.
"Dalam insiden kapal tenggelam di Anambas, informasinya para penumpang tak menggunakan life jacket sebagai standar keselamatan di laut," kata Gubernur Ansar.
Berkaca dari kejadian tersebut, kata Ansar, ke depan semua pihak terutama operator kapal harus menyiapkan life jacket bagi penumpang apalagi pada saat situasi cuaca ekstrem.
Ia juga meminta pihak berwenang yang mengawasi aktivitas pelayaran antarpulau menindak tegas apabila ada kapal angkutan penumpang tidak mematuhi standar pelayaran, salah satunya menyiapkan life jacket.
"Demikian pula masyarakat, harus meningkatkan kesadaran menggunakan life jacket jika berangkat naik transportasi laut," ujarnya.
Ansar juga menyampaikan bahwa pemerintah bersama semua pemangku kepentingan
terkait sudah cukup banyak memberikan bantuan life jacket untuk transportasi laut penumpang antarpulau, namun demikian bantuan itu hanya mampu bertahan beberapa waktu.
"Laporan kami terima, setelah seminggu life jacket sudah tak ada lagi," ujarnya.
Ansar mengingatkan supaya angkutan penumpang antarpulau tidak memaksakan kapal tetap berangkat apabila muatan sudah penuh, karena membahayakan keselamatan penumpang.
Ia mengajak seluruh pihak terkait mengawasi ketat aktivitas pelayaran penumpang di Kepri yang mayoritas daerah lautan, sehingga transportasi laut menjadi mode transportasi utama masyarakat setempat.
"Keselamatan pelayaran laut menjadi tanggung jawab kita bersama, sehingga jangan sampai ada lagi kejadian kapal tenggelam hingga menyebabkan korban meninggal," demikian Ansar.
Hal itu disampaikan Ansar di Tanjungpinang Senin, sebagai bahan evaluasi atas kejadian kapal kayu antarpulau tenggelam di perairan Anambas pada Jumat (26/7) sore hingga menimbulkan sejumlah korban jiwa.
"Dalam insiden kapal tenggelam di Anambas, informasinya para penumpang tak menggunakan life jacket sebagai standar keselamatan di laut," kata Gubernur Ansar.
Berkaca dari kejadian tersebut, kata Ansar, ke depan semua pihak terutama operator kapal harus menyiapkan life jacket bagi penumpang apalagi pada saat situasi cuaca ekstrem.
Ia juga meminta pihak berwenang yang mengawasi aktivitas pelayaran antarpulau menindak tegas apabila ada kapal angkutan penumpang tidak mematuhi standar pelayaran, salah satunya menyiapkan life jacket.
"Demikian pula masyarakat, harus meningkatkan kesadaran menggunakan life jacket jika berangkat naik transportasi laut," ujarnya.
Ansar juga menyampaikan bahwa pemerintah bersama semua pemangku kepentingan
terkait sudah cukup banyak memberikan bantuan life jacket untuk transportasi laut penumpang antarpulau, namun demikian bantuan itu hanya mampu bertahan beberapa waktu.
"Laporan kami terima, setelah seminggu life jacket sudah tak ada lagi," ujarnya.
Ansar mengingatkan supaya angkutan penumpang antarpulau tidak memaksakan kapal tetap berangkat apabila muatan sudah penuh, karena membahayakan keselamatan penumpang.
Ia mengajak seluruh pihak terkait mengawasi ketat aktivitas pelayaran penumpang di Kepri yang mayoritas daerah lautan, sehingga transportasi laut menjadi mode transportasi utama masyarakat setempat.
"Keselamatan pelayaran laut menjadi tanggung jawab kita bersama, sehingga jangan sampai ada lagi kejadian kapal tenggelam hingga menyebabkan korban meninggal," demikian Ansar.