Jakarta (ANTARA) - Pada Senin, 29 Juli 2024, menjadi satu momen bersejarah sepanjang 78 tahun Indonesia Merdeka, atau setidaknya pada hampir satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Pada hari tersebut, Presiden Ke-7 RI itu kali pertama berkantor di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Walau saat ini Jakarta masih menyandang sebagai Ibu Kota Negara, Presiden memandang momen berkantor di IKN telah memberikan energi, pola pikir, dan semangat baru.

Ia bercerita secara terus terang kepada awak media bahwa semalam sebelum hari perdana berkantor di IKN, mantan Gubernur Jakarta itu tidak tidur nyenyak.

"Tadi malam saya tidur di sini. Gimana? Ee..enggak nyenyak. Saya ngomong apa adanya," kata Presiden Jokowi sambil tertawa kecil.

Presiden mengaku dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak karena merupakan kali pertama bermalam di Kantor Presiden IKN. Dalam kesempatan sebelumnya jika mengadakan kunjungan kerja di IKN, Jokowi menginap di rumah tapak menteri dan di kabin area glamping.

Meski tidak tidur nyenyak, raut wajah Presiden menunjukkan bahwa ia antusias untuk menunjukkan sebagian ruangan di Kantor Presiden atau yang dinamakan Istana Garuda itu kepada awak media.


Dek observasi di Istana Garuda

Salah satu bagian dari Istana Garuda yang diperlihatkan Presiden Jokowi adalah viewing deck atau dek observasi yang bisa melihat pemandangan seluruh Ibu Kota Nusantara.

Saat berada di bagian tengah dek tersebut, Presiden Jokowi sejenak memandang area Sumbu Kebangsaan dengan bendera Merah Putih yang berkibar karena letaknya berseberangan dengan Istana Garuda.

Ia lalu berbalik badan, seraya menatap kemegahan gedung yang memiliki 4.650 bilah selubung berbentuk Garuda raksasa yang menjadi lapisan luar fasad bangunan.

Saat ditanya lebih rinci soal bagian view deck  Istana Garuda, Presiden Jokowi tak ragu untuk mengakui bahwa dirinya belum menguasai lokasi dan ruangan apa saja yang ada di dalam gedung.

"Saya itu belum menguasai ini lantai berapa, ini lokasi apa. Belum ... belum, baru satu malam tidur di sini," katanya sambil tertawa.

Ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden Jokowi pun lantas duduk di bagian tengah dengan pemandangan Sumbu Kebangsaan di belakangnya.

Dari ketinggian di dek Istana Garuda, terlihat pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN masih sangat sibuk dengan banyaknya alat berat konstruksi di setiap sisi.


Ruang konferensi

Beranjak dari dek observasi, Presiden kemudian memperlihatkan ruangan konferensi yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi konferensi pers.

Di dalam ruangan itu, sudah berjejer belasan bangku yang saling berhadapan serta barisan bendera Merah Putih dan lambang burung Garuda yang menjadi latar pada dinding.

Terdapat pula dua layar datar untuk keperluan presentasi yang menampilkan logo HUT Ke-79 RI. Presiden didampingi Mensesneg Pratikno duduk di antara belasan bangku tersebut. Sejenak, ia memandang ruangan sekitar lalu melontarkan pertanyaan.

"Bagus, ya?" tanya Presiden kepada awak media.

Presiden pun menjelaskan selain ruangan ini yang nantinya akan digunakan sebagai ruang konferensi pers (konpers), Istana Presiden IKN juga bisa menjadi lokasi konpers bagi media.

Suasana perbincangan dengan Presiden kala itu sangat cair, sampai-sampai salah satu jurnalis bertanya di mana lokasi kantin, maupun lokasi pilar yang sering menjadi area doorstop  narasumber, layaknya di Istana Kepresidenan di Jakarta.

Presiden pun kembali tertawa saat mendengar pertanyaan tersebut dan kembali pula  menegaskan ia belum mengerti banyak soal ruangan-ruangan di Istana Garuda.




Editor: Achmad Zaenal M

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cerita Presiden Jokowi tentang kantor barunya di Ibu Kota Nusantara

Pewarta : Mentari Dwi Gayati
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024