Batam (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam melakukan langkah antisipasi kenaikan barang kebutuhan pokok menjelang HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kami sudah melakukan beberapa upaya monitoring, pembinaan dan pengawasan ke gudang-gudang distributor dan juga melakukan koordinasi dan rapat dengan instansi terkait,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gustian Riau saat dihubungi di Batam, Rabu.

Upaya utama yang dilakukan meliputi monitoring harga dan stok barang pokok di pasar tradisional seperti Pasar Toss3000 dan Pasar Pujabahari melalui laporan yang diadakan tiga kali seminggu.

“Kami juga lakukan monitoring di tingkat distributor melalui Asosiasi Distributor Kota Batam berupa laporan stok bahan pokok, tiga kali seminggu,” katanya.

Disperindag juga aktif melakukan pembinaan dan pengawasan ke gudang-gudang distributor untuk memastikan ketersediaan stok tetap terjaga.

Selain itu diadakan koordinasi intensif dengan instansi terkait dalam rangka mengendalikan inflasi di Kota Batam.

Pada bulan Juli 2024, Batam mengalami deflasi sebesar -0,46 persen (inflasi yoy 2,92 persen), dengan penurunan harga cabai sebagai salah satu penyumbang utama deflasi tersebut.

Mengikuti hal tersebut sempat terdapat keterlambatan distribusi cabai terjadi di Kota Batam.

“Keterlambatan distribusi cabai memang sempat terjadi, mengingat kebutuhan cabai di Batam mencapai 15 ton per hari,” ujarnya.

“Cuaca menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi dalam distribusi kebutuhan pokok, terutama komoditas cabai diimpor dari Medan dan daerah asal lainnya,” is jelaskan.

Meski demikian, Disperindag menyatakan bahwa selama kondisi di daerah asal stabil, distribusi seharusnya tidak menghadapi masalah.

Langkah antisipasi yang dilakukan Disperindag Kota Batam diharapkan dapat menjaga stabilitas harga selama perayaan kemerdekaan.


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024