Banda Aceh (ANTARA) - Panitia Besar (PB) PON Aceh-Sumut wilayah Aceh menegaskan tidak pernah mengundang Rara Istiati Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara, pawang hujan, untuk datang ke Tanah Rencong, karena tidak sesuai dengan syariat Islam.
“Kami tidak pernah mengundang maupun mendatangkan pawang hujan dan kami tidak mengetahui tentang kehadiran pawang hujan itu Mbak Rara," kata Kabid Upacara PB PON Wilayah Aceh Akkar Arafat, di Banda Aceh, Rabu.
Sebagai informasi, masyarakat Aceh dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Rara Istiati Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Lhong Raya Banda Aceh (lokasi pembukaan PON).
Dalam rekaman video berdurasi 27 detik itu terlihat, sosok perempuan yang diduga Mbak Rara, berjalan di pinggir stadion sambil memegang yang diduga sesajen (dupa), sembari menadahkan kepala ke langit.
Rekaman yang diunggah ke sejumlah akun sosial media itu mendapat tanggapan negatif netizen Aceh.
PB PON Aceh menyesalkan atas kejadian tersebut yang tidak sesuai dengan syariat Islam yang diterapkan di Aceh.
Baca juga: Jackie Chan jadi pembawa obor Paralimpiade di Paris jelang upacara pembukaan
Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat menyatakan kesiapan pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di Aceh sudah mencapai 97 persen dan sudah ada yang siap digunakan.
"Progresnya berjalan dengan baik. Panitia telah membuktikan kerja kerasnya,” kata Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dalam keterangannya, di Banda Aceh, Rabu.
Hal itu disampaikan Marciano Norman saat berkunjung ke beberapa venue pertandingan di Banda Aceh dan bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal guna memastikan kesiapan Aceh sebagai salah satu tuan rumah PON 2024 di Banda Aceh.
Bahkan, kata dia, juga ada venue yang sudah bisa digunakan, seperti arena pertandingan rugby yang akan digelar pada dua lokasi berbeda yakni Rugby X di Desa Lambung Banda Aceh dan Rugby 7 di Stadion Mini Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam, Banda Aceh.
Baca juga: Ganda putra Fikri/Daniel maju ke semifinal Japan Open 2024
“Kami tidak pernah mengundang maupun mendatangkan pawang hujan dan kami tidak mengetahui tentang kehadiran pawang hujan itu Mbak Rara," kata Kabid Upacara PB PON Wilayah Aceh Akkar Arafat, di Banda Aceh, Rabu.
Sebagai informasi, masyarakat Aceh dihebohkan dengan viralnya video di sosial media yang menampakkan sosok Rara Istiati Wulandari atau akrab disapa Mbak Rara pawang hujan beraksi di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Lhong Raya Banda Aceh (lokasi pembukaan PON).
Dalam rekaman video berdurasi 27 detik itu terlihat, sosok perempuan yang diduga Mbak Rara, berjalan di pinggir stadion sambil memegang yang diduga sesajen (dupa), sembari menadahkan kepala ke langit.
Rekaman yang diunggah ke sejumlah akun sosial media itu mendapat tanggapan negatif netizen Aceh.
PB PON Aceh menyesalkan atas kejadian tersebut yang tidak sesuai dengan syariat Islam yang diterapkan di Aceh.
Baca juga: Jackie Chan jadi pembawa obor Paralimpiade di Paris jelang upacara pembukaan
Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat menyatakan kesiapan pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di Aceh sudah mencapai 97 persen dan sudah ada yang siap digunakan.
"Progresnya berjalan dengan baik. Panitia telah membuktikan kerja kerasnya,” kata Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dalam keterangannya, di Banda Aceh, Rabu.
Hal itu disampaikan Marciano Norman saat berkunjung ke beberapa venue pertandingan di Banda Aceh dan bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal guna memastikan kesiapan Aceh sebagai salah satu tuan rumah PON 2024 di Banda Aceh.
Bahkan, kata dia, juga ada venue yang sudah bisa digunakan, seperti arena pertandingan rugby yang akan digelar pada dua lokasi berbeda yakni Rugby X di Desa Lambung Banda Aceh dan Rugby 7 di Stadion Mini Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam, Banda Aceh.
Baca juga: Ganda putra Fikri/Daniel maju ke semifinal Japan Open 2024