Batam (ANTARA) - Tim SAR Tanjungpinang, Kepulauan Riau menutup operasi pencarian terhadap seorang nelayan berinisial MJ (33) akibat kecelakaan kapal Man Over Board (MOB) dan terjatuh dari high speed craft (HSC) di perairan perbatasan Batam - Singapura dengan hasil nihil.
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli dalam keterangan yang diterima di Batam, Jumat, mengatakan pencarian hari ketujuh dilakukan tim SAR hingga pukul 11.30 WIB dengan melakukan penyisiran di area Perairan Pulau Kepalajerih.
Penyisiran menggunakan sebuah kapal Polisi Coast Guard dan sebuah kapal MPA Singapura, dengan melakukan siaran Navigational Telex (NAVTEX) ke kapal-kapal yang melintas di wilayah Perairan Singapura.
Baca juga: KPU Kepri bagikan kiat jadi pemilih cerdas di Pilkada 2024
"Pada pukul 14.00 WIB Tim SAR Gabungan melakukan koordinasi dengan keluarga korban perihal persetujuan penutupan operasi SAR," ujar Fazzli.
Ia menjelaskan, operasi pencarian hingga Jumat atau hari ketujuh pada 14.00 WIB masih nihil dan korban MJ belum juga ditemukan.
Kemudian tim SAR melakukan koordinasi via email dengan Pusat Komando Operasi Polisi (POCC) Singapura dengan hasil pencarian di wilayah Perairan Singapura juga nihil.
"Pada 15.10 WIB, Tim SAR Gabungan bersama keluarga korban melakukan debriefing, di mana pencarian hingga hari ketujuh dengan hasil nihil dan tidak ditemukan tanda-tanda korban," ujar dia.
Baca juga: KPU: Berkas tiga paslon Pilkada Karimun belum penuhi syarat
Fazzli menyampaikan, sesuai dengan kesepakatan Tim SAR Gabungan bersama keluarga korban, operasi SAR dinyatakan selesai dan selanjutnya diusulkan untuk ditutup.
Adapun sejumlah peralatan yang digunakan dalam pencarian korban di antaranya satu unit RIB 03 Batam, dua unit mobil penyelamat tipe II , satu set aqua eye, palsar komunikasi, palsar medis, serta palsar pendukung lainnya.
Baca juga:
Pemkab Natuna imbau warga untuk mewaspadai Mpox tanpa panik
Aspabri Kepri nilai residen permanen sebagai poin penting yang menyejukkan
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli dalam keterangan yang diterima di Batam, Jumat, mengatakan pencarian hari ketujuh dilakukan tim SAR hingga pukul 11.30 WIB dengan melakukan penyisiran di area Perairan Pulau Kepalajerih.
Penyisiran menggunakan sebuah kapal Polisi Coast Guard dan sebuah kapal MPA Singapura, dengan melakukan siaran Navigational Telex (NAVTEX) ke kapal-kapal yang melintas di wilayah Perairan Singapura.
Baca juga: KPU Kepri bagikan kiat jadi pemilih cerdas di Pilkada 2024
"Pada pukul 14.00 WIB Tim SAR Gabungan melakukan koordinasi dengan keluarga korban perihal persetujuan penutupan operasi SAR," ujar Fazzli.
Ia menjelaskan, operasi pencarian hingga Jumat atau hari ketujuh pada 14.00 WIB masih nihil dan korban MJ belum juga ditemukan.
Kemudian tim SAR melakukan koordinasi via email dengan Pusat Komando Operasi Polisi (POCC) Singapura dengan hasil pencarian di wilayah Perairan Singapura juga nihil.
"Pada 15.10 WIB, Tim SAR Gabungan bersama keluarga korban melakukan debriefing, di mana pencarian hingga hari ketujuh dengan hasil nihil dan tidak ditemukan tanda-tanda korban," ujar dia.
Baca juga: KPU: Berkas tiga paslon Pilkada Karimun belum penuhi syarat
Fazzli menyampaikan, sesuai dengan kesepakatan Tim SAR Gabungan bersama keluarga korban, operasi SAR dinyatakan selesai dan selanjutnya diusulkan untuk ditutup.
Adapun sejumlah peralatan yang digunakan dalam pencarian korban di antaranya satu unit RIB 03 Batam, dua unit mobil penyelamat tipe II , satu set aqua eye, palsar komunikasi, palsar medis, serta palsar pendukung lainnya.
Baca juga:
Pemkab Natuna imbau warga untuk mewaspadai Mpox tanpa panik
Aspabri Kepri nilai residen permanen sebagai poin penting yang menyejukkan