Tanjungpinang (ANTARA) - KPU Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membagikan kiat-kiat kepada masyarakat agar menjadi pemilih cerdas dalam Pilkada serentak 2024 guna mewujudkan pesta demokrasi berkualitas.

"Pemilih cerdas ialah pemilih yang hadir ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, lalu memilih pemimpin dari visi dan misi serta rekam jejaknya," kata Anggota KPU Kepri Priyo Handoko di Tanjungpinang, Jumat.

Dari perspektif KPU selaku penyelenggara pemilu atau pilkada, pemilih cerdas harus sadar bahwa mereka punya tanggung jawab membuat demokrasi lebih bermakna dan berkualitas.

Priyo mencontohkan salah satu persyaratan pencalonan kepala daerah di pilkada serentak 2024, ialah menyerahkan visi dan misi serta program kerja kepada KPU.

Seorang pemilih cerdas, katanya, minimal pernah satu kali membaca visi-misi dan program yang ditawarkan calon kepala daerah karena hal itu akan berpengaruh pada arah pembangunan daerah selama lima tahun ke depan.

Menurut Priyo KPU Kepri bakal gencar menyosialisasikan visi-misi dan program masing calon kepala daerah melalui sosial media dan selebaran brosur hingga pamflet .

"Tujuannya supaya semakin banyak pemilih yang membuka dan membaca visi dan misi pasangan calon, khususnya calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri," ujar Priyo.

Setelah tahu visi-misi para calon, sambungnya, pemilih cerdas hendaknya menonton debat pasangan calon yang rencananya akan digelar KPU Kepri sebanyak tiga kali.

KPU berusaha debat calon ditonton dan diikuti sebanyak mungkin warga Kepri, karena turut berpengaruh terhadap arah pilihan masyarakat.

Selanjutnya, pemilih cerdas harus tegas menolak politik uang, sebab dalam regulasi penyelenggaraan pemilu atau pilkada, politik uang sudah diharamkan secara eksplisit bahkan terancam sanksi pidana.

"Salah satu sasaran KPU ialah mengikis praktik politik uang dalam setiap proses pemilu atau pilkada, karena jadi salah satu variabel merusak demokrasi," ungkapnya.

Berikutnya, masih kata Priyo, pemilih cerdas dirasa perlu mencari track record atau rekam jejak masing-masing calon kepala daerah melalui penelusuran gadget masing-masing. Hal ini jadi salah satu mengenali kualitas serta kapasitas para calon kepala daerah.

Terakhir, pemilih berkualitas itu tahu bahwa ia sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilkada, lalu mengetahui lokasi TPS, serta tahu menggunakan hak pilih agar jangan sampai setelah masuk ke TPS, tapi mencoblos semua surat suara sehingga hak suaranya menjadi sia-sia.

"Dengan menjadi pemilih cerdas maka akan berdampak pada pemilu/pilkada berkualitas. Pun juga akan melahirkan pemimpin berkualitas pula," demikian Priyo.

KPU telah menerima berkas pendaftaran dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, yaitu pasangan Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura serta pasangan Muhammad Rudi-Aunur Rafiq.

 

Pewarta : Ogen
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024