Barantin Kepri lepas ekspor produk kelapa senilai 19,2 ton tujuan Malaysia

id kepri batam,barantin,karantina kepri,kelapa ekspor,malaysia

Barantin Kepri lepas ekspor produk kelapa senilai 19,2 ton tujuan Malaysia

Kepala Badan Karantina RI Sahat M Panggabean dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura dan petugas Karantina Kepri sedang melihat produk kelapa yang akan diekspor ke Malaysia di Batam, Kepri (28/6/2035). (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Kepri) melepas ekspor 19,2 ton produk kelapa senilai Rp512,4 juta dari Batam dengan tujuan Malaysia.

Kepala Badan Karantina RI Sahat M Panggabean, menyampaikan bahwa ekspor kelapa ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi komoditas pertanian yang bernilai tambah.

“Hari ini kita melepas ekspor kelapa olahan. Ini bentuk nyata dari proses hilirisasi yang harus kita tingkatkan. Karantina berperan memastikan produk kita memenuhi syarat negara tujuan,” ujar dia pada kunjungannya ke Batam, Sabtu.

Ia juga menyoroti aspek sosial dari kegiatan ini. Di pabrik pengolahan milik PT Heng Guan, yang memfasilitasi ekspor tersebut, mayoritas tenaga kerja justru berasal dari kalangan ibu rumah tangga.

“Ini menarik, karena banyak tempat lain tidak seperti ini. Ibu-ibu rumah tangga kini diberdayakan. Ini sebuah dukungan sosial yang patut diapresiasi,” tambahnya.

Kepala Karantina Kepri Herwintarti menyebutkan bahwa ekspor kelapa dan produk turunannya dari Kepri terus mengalami peningkatan, dengan nilai ekspor dalam enam bulan terakhir mencapai nilai Rp15 miliar.

Selama Januari hingga Mei 2025, volume ekspor telah mencapai 1.829 ton atau naik 46,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Frekuensinya mencapai 43 kali atau naik 17,3 persen dengan negara tujuan mencakup Australia, Jerman, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan hingga Brasil. Ini menunjukkan daya saing produk kelapa Kepri semakin kuat di pasar global,” kata Herwintarti.

Negara tujuan lainnya yakni Hongkong, Mauritius, Singapura, Selandia Baru, Belanda, Inggris, Polandia, Vietnam, Turki, Thailand, dan Mesir.

“Ini bukan sekadar pelepasan kontainer. Dampak ekonomi dari ekspor selama enam bulan terakhir sudah mencapai Rp15 miliar. Ini bukti kontribusi nyata kelapa sebagai komoditas unggulan Kepri,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PT Heng Guan menyambut antusias kegiatan ekspor tersebut karena perusahaan ini telah tiga kali menjadi lokasi pelepasan ekspor.

Wakil Gubernur Provinsi Kepri Nyanyang Haris Pratamura turut mendukung peningkatan volume ekspor produk unggulan Kepri.

“Sangat luar biasa sekali upaya Kota Batam untuk meningkatkan ekspor dan perekonomian walaupun merupakan kota industri. Semoga kami dapat membuka peluang untuk wilayah-wilayah perkebunan di Kepri,” katanya.

Dengan capaian ini, Barantin berharap tren positif ekspor kelapa dari Kepri terus berlanjut dan semakin banyak daerah yang terlibat dalam hilirisasi dan ekspor produk pertanian bernilai tambah.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE