Natuna (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menyosialisasikan budaya sadar bencana kepada pelajar dan masyarakat di wilayah rawan bencana yakni di Pulau Serasan.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Jumat, mengatakan sosialisasi dilakukan pada hari dan tempat yang berbeda.
 
Hari ini, kata dia, Jumat pagi pihaknya menyosialisasikan budaya sadar bencana ke pelajar di SMP N 1 Serasan. "Pelajar yang mengikuti sosialisasi sekitar 100 orang," ucap dia.
 
Sedangkan sosialisasi ke masyarakat dilakukan pada 24-25 September 2024. "Sosialisasi di Kecamatan Serasan kami lakukan hari Selasa, sedangkan di Kecamatan Serasan Timur pada hari Rabu," ujar dia.
 
Tujuan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya.
 
"Ini merupakan salah satu upaya dalam mencegah dan mengurangi risiko serta kerusakan akibat bencana," ucap dia.
 
Menurut dia, Pulau Serasan menjadi wilayah rawan bencana dikarenakan terdapat banyak bukit dan masyarakatnya mayoritas bermukim di bukit-bukit tersebut.
 
Ia menambahkan pada 2023 Pulau Serasan pernah dilanda banjir dan tanah longsor. Peristiwa tersebut telah memakan puluhan korban jiwa dan kerugian material yang banyak. Peristiwa longsor juga terjadi pada awal 2024, namun tidak ada korban jiwa dan kerusakan material lainnya.

Ia berharap dengan adanya sosialisasi itu masyarakat lebih sadar dan waspada terhadap bencana yang berpotensi terjadi di wilayah itu.
 
"Kami sosialisasikan terkait mitigasi bencana banjir dan longsor," ujar dia.

Ia menambahkan pada kesempatan yang sama dirinya juga mengenalkan peran dan fungsi BPBD.

Baca juga:
9.229 korban gempa masih bertahan di pengungsian

15 orang meninggal dunia akibat longsor tambang emas

BNPB biayai sewa hunian sementara untuk korban gempa Bandung

Pewarta : Muhamad Nurman
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024