Batam (ANTARA) - Bidang Kedokteran Kesehatan Kepolisian (Biddokkes) Polda Kepri tengah menyusun susat untuk meminta dukungan gubernur dalam pembentukan tim identifikasi korban bencana (DVI).
"Surat sudah kami susun, segera kami kirimkan kepada Gubernur Kepri," kata Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol. Muhammad Zakir di Batam, Kamis.
Dia menjelaskan, surat itu berisikan keterangan terkait pentingnya keberadaan Tim DVI di wilayah Kepri, serta siapa saja tim yang terlibat di dalamnya.
Kemudian, kata dia, untuk petugas yang akan terlibat dalam tim DVI tersebut, akan diberikan pelatihan terlebih dahulu untuk menjelaskan tugas dan kewajibannya.
"Anggota tim akan dilatih bagaimana proses olah TKP, bagaimana proses ante-mortem, post-mortem, dan rekonsiliasi," ujarnya.
Baca juga: BP Batam usulkan pagu anggaran 2026 Rp5,3 T
Zakir menyebut, tahapan-tahapan ini diperlukan karena DVI bukan hanya kegiatan yang bersifat lokal, tetapi sudah masuk dalam kegiatan interpol.
Menurut dia, keberadaan Tim DVI penting mengingat wilayah Kepri yang rawan terjadi bencana, seperti bencana alam, terutama kecelakaan kapal tenggelam.
"Kemarin ada ditemukan korban kecelakaan kerja kebakaran kapal, ada juga kapal tenggelam. Kalaupun korbannya masih utuh, tapi proses identifikasi harus tetap berjalan," kata Zakir.
Perwira menengah Polri itu mengatakan Tim DVI ini nantinya berada di dalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Baca juga: Wamenperin: Batam berpotensi jadi kawasan pengembangan industri AI
"Jadi bukan DVI berdiri sendiri, tetapi di situ (BPBD) nanti, apabila ada ditemukan korban pada saat bencana, itu harusnya ada rekonsiliasi memahami ini proses kerjanya siapa saja yang terlibat," ujarnya.
Zakir menambahkan, nantinya khusus tim DVI juga ada kerja sama dengan kampus-kampus, dan spesialis, IDI dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).
"Jadi kalau terjadi kasus yang sifatnya kejadian disaster (bencana) itu nanti pasti proses identifikas lambat. Tapi kalau sudah ada penguatan personel, SDM, sudah terlatih, kami sudah siap, bukan berarti kami mengharapkan adanya bencana ya," kata Zakir.
Dia berharap, setelah surat ini disampaikan kepada Gubernur Kepri, dapat dibuatkan surat keputusan, sehingga BPBD di setiap kabupaten/kota sudah memiliki tim DVI yang koordinatornya berada di Polda Kepri.
Baca juga:
Pemkab Natuna dan Kemenag berikan dukungan anggaran untuk FKUB
Wamenkomdigi: Indonesia butuh 12 juta talenta digital dukung teknologi AI
Komentar