Batam (ANTARA) - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Kepulauan Riau menyiapkan stasiun pompa untuk menangani banjir di wilayah setempat.
Kepala DBMSDA Kota Batam Suhar di Batam, Senin, mengatakan pengadaan stasiun pompa tersebut sudah diajukan melalui APBD 2025 senilai Rp20 miliar.
Ia menyampaikan, pada tahap awal stasiun pompa banjir dibangun di wilayah Jodoh hingga Nagoya, mengingat wilayah tersebut rawan tergenang banjir.
"Stasiun pompa banjir akan kita bangun di muara-muara untuk dibuang ke laut. Pasar Induk Jodoh yang kita pilih lokasinya," kata Suhar.
Ia menjelaskan, untuk titik banjir di wilayah Jodoh pihaknya membutuhkan tiga stasiun pompa banjir dan satu stasiun pompa banjir untuk wilayah Baloi.
"Pengadaannya memang baru satu stasiun. Tapi paling tidak mengurangi banjir yang ada di wilayah Martabak Har di Nagoya, Jodoh dan sekitarnya. Satu titik itu kan judul besarnya saja stasiun pompa banjir. Kalau kerjaannya kan banyak," kata dia.
Lebih lanjut Suhar menjelaskan stasiun pompa banjir sangat dibutuhkan saat menghadapi hujan deras di Kota Batam. Hal itu mengingat dalam penanganan banjir selama ini hanya mengandalkan aliran air alami atau gravitasi, atau air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
"Jalan sudah dilebarkan terus drainase yang ada sudah optimal. Tidak mungkin drainase dilebarin lagi. Banjir inikan penyebabnya sudah pasti air tidak mengalirkan secara cepat. Begitu air hujan datang banyak mau dibuang, dan tidak cukup tempat buangnya. Jadi wilayah-wilayah yang banjir hari ini itu bisa lihat wilayah-wilayah yang cukup datar, elevasinya juga tidak terlalu jauh dari laut," kata Suhar.
Baca juga: Cegah banjir saat hujan deras, DBMSDA Batam normalisasi drainase
Kepala DBMSDA Kota Batam Suhar di Batam, Senin, mengatakan pengadaan stasiun pompa tersebut sudah diajukan melalui APBD 2025 senilai Rp20 miliar.
Ia menyampaikan, pada tahap awal stasiun pompa banjir dibangun di wilayah Jodoh hingga Nagoya, mengingat wilayah tersebut rawan tergenang banjir.
"Stasiun pompa banjir akan kita bangun di muara-muara untuk dibuang ke laut. Pasar Induk Jodoh yang kita pilih lokasinya," kata Suhar.
Ia menjelaskan, untuk titik banjir di wilayah Jodoh pihaknya membutuhkan tiga stasiun pompa banjir dan satu stasiun pompa banjir untuk wilayah Baloi.
"Pengadaannya memang baru satu stasiun. Tapi paling tidak mengurangi banjir yang ada di wilayah Martabak Har di Nagoya, Jodoh dan sekitarnya. Satu titik itu kan judul besarnya saja stasiun pompa banjir. Kalau kerjaannya kan banyak," kata dia.
Lebih lanjut Suhar menjelaskan stasiun pompa banjir sangat dibutuhkan saat menghadapi hujan deras di Kota Batam. Hal itu mengingat dalam penanganan banjir selama ini hanya mengandalkan aliran air alami atau gravitasi, atau air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
"Jalan sudah dilebarkan terus drainase yang ada sudah optimal. Tidak mungkin drainase dilebarin lagi. Banjir inikan penyebabnya sudah pasti air tidak mengalirkan secara cepat. Begitu air hujan datang banyak mau dibuang, dan tidak cukup tempat buangnya. Jadi wilayah-wilayah yang banjir hari ini itu bisa lihat wilayah-wilayah yang cukup datar, elevasinya juga tidak terlalu jauh dari laut," kata Suhar.
Baca juga: Cegah banjir saat hujan deras, DBMSDA Batam normalisasi drainase