Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah mengatakan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak pidana menjadi prioritas dan komitmen jajarannya.

Salah satu kasus prioritas yang ditangani adalah kasus pembacokan yang dialami Patricio (16) siswa salah satu SMA di Kota Batam, dimana Kapolda memerintahkan langsung Tim Jatanras Polda Kepri dan Polresta Barelang untuk segera menangkap pelaku yang melarikan diri ke Jambi.

“Ini merupakan sebuah bentuk komitmen yang harus selalu kami tegaskan kepada jajaran, apabila terjadi tindak pidana terhadap kaum perempuan dan anak-anak prioritas untuk segera diungkap,” kata Yan Fitri di Makopolda Kepri, Kota Batam, Senin.

Baca juga: Seluruh pelabuhan domestik BP Batam resmi terapkan tiket elektronik

Kasus penusukan siswa SMA tersebut terjadi Sabtu malam (19/10) pukul 21.30 WIB di kawasan Bantam Center, oleh seorang pria berinisial RR (24). Motif pelaku melukai korban yang masih anak-anak karena kesal dengan prilaku korban di jalan raya.

Pada saat kejadian, pelaku sedang melintas di Jalan Engku Putri, dan korban yang mengendarai sepeda motor jenis CBR melaju dengan cara zig-zag (ugal-ugalan) hingga akhirnya pelaku yang biasa membawa senjata tajam menusuk korban di bagian bahu.

Akibat peristiwa tersebut, korban sempat mengalami kritis dan dirawat intensif di salah satu rumah sakit swasta di Kota Batam.

Kapolda Kepri memberi atensi langsung pengungkapan kasus tersebut, memerintah jajaran Ditreskrimum Polda Kepri dan Polresta Barelang segera menangkap pelaku.

Pelaku diketahui keberadaannya, setelah petugas mendapat keterangan dari adik pelaku. Pelaku melarikan diri ke wilayah Jambi dan bersembunyi di rumah salah satu kerabat istrinya.

Baca juga: Pengamat: Penting payung hukum untuk pelestarian Bahasa Melayu di Batam

“Pengungkapan kasus ini juga berkat bantuan dari Reskrim Polres Sarolangun, Jambi. Tersangka saat itu sedang bersembunyi bersama istrinya,” kata Yan.

Menurut perwira tinggi Polri itu kasus kejahatan terhadap perempuan dan anak sudah tertangani dengan baik oleh Unit PPA di Polda Kepri dan jajaran, sehingga belum diperlukan direktorat khusus PPA.

“Pembentukan Direktorat PPA di tingkat Polda itu yang mengkaji Mabes Polri, ada beberapa polda prioritas. Untuk wilayah Kepri kategorinya masih kecil angka kasus perempuan dan anak, masih mampu ditangani oleh Unit PPA yang dimiliki,” kata Yan.

Keberhasilan Polda Kepri menangkap pelaku pembacokan terhadap siswa SMA tersebut mendapat apresiasi dari orang tua korban.

Carolus dan Sri, ibu dan ayah dari korban berterima kasih kepada Kapolda Kepri yang sudah membantu anaknya mendapatkan perawatan hingga menangkap pelaku.

Peristiwa tersebut, kata Yan, menjadi pembelajaran bagi seluruh orang tua, agar peduli dan mengawasi aktivitas anak-anaknya terlebih di jam malam.

Dia menyarankan agar orang tua tidak membiarkan anak-anak yang masih di bawah umur mengendarai sepeda motor, agar terhindar dari kecelakaan dan peristiwa yang tidak diinginkan.

“Saya harapkan kejadian ini tidak terulang kepada anak-anak yang lainnya. Kepada orang tua betul-betul mengawasi anak-anaknya khususnya malam hari. Apabila menggunakan motor dapat dicegah,” katanya.

“Tidak menutup kemungkinan jalan-jalan di Batam yang begitu panjang dan lebar bisa menjadi ruang yang lebih besar untuk anak-anak menjadi korban yang tidak perlu di jalan raya,” sambungnya.

Baca juga:
BMKG prakirakan cuaca Kepri hari ini berpotensi hujan lokal pagi hari

Pemuda patut bangga Bahasa Indonesia lahir di Tanjungpinang

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perlindungan perempuan dan anak jadi prioritas Polda Kepri

Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024