Batam (ANTARA) - Para pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), sepakat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Melayu guna membangun sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya.
Topik tersebut dirundingkan pada segmen kedua pada debat perdana Pemilihan Bupati (Pilbup) Lingga, yang fokus kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menurut pasangan calon nomor urut satu, nilai-nilai budaya Melayu penting untuk dilestarikan dan memiliki potensi untuk membentuk karakter masyarakat yang lebih beretika.
“Kami akan menggiatkan sosialisasi untuk mendorong masyarakat memakai baju kurung Melayu. Selain itu, kami juga memprioritaskan Daik Lingga sebagai destinasi wisata nasional dengan ikon Istana Damnah,” ujar calon bupati (cabup) nomor urut satu Nizar dalam siaran yang dipantau di Batam, Selasa.
Calon wakil bupati (cawabup) nomor urut satu Novrizal menambahkan bahwa nilai-nilai adat, kesopanan, dan religi dalam budaya Melayu dapat membentuk generasi yang berakhlak mulia.
Sementara itu, paslon nomor urut dua menitikberatkan pentingnya mengangkat budaya Melayu ke tingkat nasional dan melalui kurikulum pendidikan tingkat daerah.
“Kami berencana untuk mengenalkan budaya Melayu ke masyarakat luas, dengan mengangkatnya ke tingkat nasional,” kata cabup nomor urut dua Alias.
“Pelestarian budaya harus dimulai dari sektor pendidikan, dengan memuat budaya lokal dalam kurikulum pendidikan untuk sekolah menengah pertama dan atas, sehingga anak-anak dapat belajar dan mencintai budayanya,” kata cawabup nomor urut dua Ishak.
Dengan berbagai program yang diusung kedua paslon, pelestarian budaya Melayu di Lingga diharapkan tidak hanya memperkuat identitas daerah tetapi juga menciptakan masyarakat yang berkarakter.