Batam (ANTARA) - Debat perdana Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), menyorot pentingnya investasi berkelanjutan untuk mendukung perekonomian daerah tanpa mengabaikan dampak lingkungan.
Tema investasi menjadi topik yang diharapkan dapat memberikan gambaran kebijakan dan langkah strategis para pasangan calon (paslon) dalam menarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kami akan memberi pelayanan gratis kepada investor, namun sebagai syarat, mereka harus berkontribusi pada pembangunan daerah serta melibatkan masyarakat setempat. Investasi yang masuk harus berdampak baik bagi lingkungan, sehingga tidak hanya membawa keuntungan ekonomi tapi juga keberlanjutan,” kata calon bupati (cabup) nomor urut dua Alias Wello pada siaran langsung yang dipantau di Batam, Selasa.
Menurutnya, investasi yang masuk ke Lingga harus menjadi penggerak perekonomian daerah yang tidak bisa terus bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kami juga akan memprioritaskan kemudahan birokrasi dengan memajukan digitalisasi, agar mempercepat proses untuk investor,” tambah calon wakil bupati (cawabup) nomor urut dua Ishak.
Sementara itu, cabup nomor urut satu Muhammad Nizar menekankan pentingnya payung hukum sebagai landasan investasi yang aman dan terpercaya.
“Sebuah payung hukum yang kokoh menjadi prioritas kami, ditambah dengan koordinasi jelas dengan Pemerintah Provinsi Kepri dan instansi terkait, agar menyelaraskan dengan tata ruang Kabupaten Lingga,” kata Nizar.
“Setiap investasi harus melalui kajian lingkungan yang mendalam. Tidak hanya saat akan berinvestasi, tetapi juga dilakukan kajian pasca investasi untuk memastikan dampak positif,” tambah cawabup nomor urut satu Novrizal.
Dengan perbedaan strategi yang dipaparkan oleh kedua paslon, diharapkan pemilih dapat menelaah dengan baik tujuan dari kandidat, sehingga Kabupaten Lingga dapat menjadi daerah yang ramah investasi sekaligus berkelanjutan.