Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi berhasil mengevakuasi seorang ibu hamil hendak melahirkan yang kendaraannya terjebak dan tidak bisa melintasi Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten akibat longsor pada Rabu.
"Mendapat informasi adanya seorang ibu hamil hendak melahirkan terjebak di lokasi longsor, tepatnya di di Kampung/Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, kami langsung mengerahkan personel dan satu unit ambulans untuk mengevakuasi," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito, Rabu.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ibu hamil tersebut diketahui bernama Siti Nurjanah yang dibawa ambulans menuju RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Namun saat tiba di Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten ambulans yang ditumpanginya tidak bisa melintas karena longsor.
Relawan PMI yang berada di lokasi langsung menghubungi Markas PMI Kabupaten Sukabumi untuk segera mengirimkan satu unit ambulans.
Evakuasi ibu hamil itu pun berjalan dramatis, relawan PMI bersama Sehati serta unsur TNI/Polri harus berjibaku dengan lumpur dan ancaman longsor susulan dalam upaya melakukan evakuasi.
Para relawan pun harus menandu wanita yang hendak melahirkan ini ke ambulans PMI Kabupaten Sukabumi yang sudah bersiaga di jalur menuju Kota Sukabumi.
Berkat kerja sama ibu tersebut berhasil dibawa dengan ambulans dan bisa tiba di RSUD R Syamsudin SH tepat waktu.
"Ibu hamil saat tiba di rumah sakit kondisinya sehat dan informasi yang kami terima tengah menjalani persalinan. Kami apresiasi respons cepat tim di lapangan, sehingga bisa menyelamatkan nyawa orang lain," ujar Hondo Suwito.
Bisa dilalui...
Sementara itu, Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten di Kampung Cijangkar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang sempat tertimbun longsor pada Rabu sekitar pukul 15.00 WIB sudah bisa kembali dilalui kendaraan bermotor.
"Awalnya jalan berstatus milik Provinsi Jabar di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung ini sekitar pukul 18.30 WIB sudah bisa dilalui sebagian kendaraan, namun menggunakan pola buka tutup karena baru bisa digunakan satu jalur saja," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung Ahmad di Sukabumi, Rabu.
Menurut Ahmad, Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten ini baru bisa dioperasikan secara normal sekitar pukul 20.00 WIB setelah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jabar dan perusahaan tambang mengerahkan dua unit alat berat yakni wheel loader.
Untuk material longsoran sudah dievakuasi sehingga mobil dapat melintas dari dua arah. Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada pengendara untuk tetap waspada karena jalan masih licin dan khawatir terjadi longsor susulan.
Di sisi lain, longsor tebing tanah sepanjang 59 meter dengan ketinggian kurang lebih 20 meter ini tepat berada di pinggir jalan. Sehingga, saat longsor material longsoran berupa batu, tanah, lumur, akar pohon langsung menimbun jalan.
Hingga saat ini di lokasi kejadian masih terdapat beberapa orang petugas keamanan dan penanggulangan bencana yang bersiaga untuk memantau kondisi arus lalu lintas dan kondisi tebing karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang bisa mencelakai pengguna jalan.
"Mendapat informasi adanya seorang ibu hamil hendak melahirkan terjebak di lokasi longsor, tepatnya di di Kampung/Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, kami langsung mengerahkan personel dan satu unit ambulans untuk mengevakuasi," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito, Rabu.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ibu hamil tersebut diketahui bernama Siti Nurjanah yang dibawa ambulans menuju RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Namun saat tiba di Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten ambulans yang ditumpanginya tidak bisa melintas karena longsor.
Relawan PMI yang berada di lokasi langsung menghubungi Markas PMI Kabupaten Sukabumi untuk segera mengirimkan satu unit ambulans.
Evakuasi ibu hamil itu pun berjalan dramatis, relawan PMI bersama Sehati serta unsur TNI/Polri harus berjibaku dengan lumpur dan ancaman longsor susulan dalam upaya melakukan evakuasi.
Para relawan pun harus menandu wanita yang hendak melahirkan ini ke ambulans PMI Kabupaten Sukabumi yang sudah bersiaga di jalur menuju Kota Sukabumi.
Berkat kerja sama ibu tersebut berhasil dibawa dengan ambulans dan bisa tiba di RSUD R Syamsudin SH tepat waktu.
"Ibu hamil saat tiba di rumah sakit kondisinya sehat dan informasi yang kami terima tengah menjalani persalinan. Kami apresiasi respons cepat tim di lapangan, sehingga bisa menyelamatkan nyawa orang lain," ujar Hondo Suwito.
Bisa dilalui...
Sementara itu, Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten di Kampung Cijangkar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang sempat tertimbun longsor pada Rabu sekitar pukul 15.00 WIB sudah bisa kembali dilalui kendaraan bermotor.
"Awalnya jalan berstatus milik Provinsi Jabar di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung ini sekitar pukul 18.30 WIB sudah bisa dilalui sebagian kendaraan, namun menggunakan pola buka tutup karena baru bisa digunakan satu jalur saja," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung Ahmad di Sukabumi, Rabu.
Menurut Ahmad, Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten ini baru bisa dioperasikan secara normal sekitar pukul 20.00 WIB setelah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jabar dan perusahaan tambang mengerahkan dua unit alat berat yakni wheel loader.
Untuk material longsoran sudah dievakuasi sehingga mobil dapat melintas dari dua arah. Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada pengendara untuk tetap waspada karena jalan masih licin dan khawatir terjadi longsor susulan.
Di sisi lain, longsor tebing tanah sepanjang 59 meter dengan ketinggian kurang lebih 20 meter ini tepat berada di pinggir jalan. Sehingga, saat longsor material longsoran berupa batu, tanah, lumur, akar pohon langsung menimbun jalan.
Hingga saat ini di lokasi kejadian masih terdapat beberapa orang petugas keamanan dan penanggulangan bencana yang bersiaga untuk memantau kondisi arus lalu lintas dan kondisi tebing karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang bisa mencelakai pengguna jalan.