Batam (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepri memantau proses pendistribusian logistik Pilkada 2024 melalui Sistem Informasi Logistik (Silog).
Ketua KPU Kepri Indrawan Susilo Prabowoadi di Batam, Senin mengatakan Silog berfungsi untuk melacak pergerakan dari setiap logistik yang disalurkan.
Ia menjelaskan masing-masing kotak suara memiliki QR code yang akan dipindai oleh petugas dengan menggunakan Silog, sehingga dapat mengetahui keberadaan logistik yang sedang dikirimkan.
“Sama seperti saat Pemilu lalu. Kita pantau melalui Silog, mulai dari saat pemesanan, hingga pendistribusian. Jadi terpantau semua di Silog,” kata Indra.
Selain itu, KPU Batam juga berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri dalam mengawal proses pendistribusian logistik Pilkada.
Ia menargetkan seluruh logistik Pilkada didistribusikan hingga tanggal 25 November.
“Yang sudah berjalan (distribusi logistik) hingga saat ini Natuna dan Batam. Besok seluruh kabupaten/kota juga mulai berjalan. Kita fokuskan di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dulu,” ujar Indra.
Selain itu, Indra juga berpesan kepada seluruh jajaran kpu dan bawaslu, baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa untuk bersama-sama memastikan logistik Pilkada tersalurkan tepat waktu dan aman.
“Sama-sama menjaga logistik ini dari sisi orisinalitasnya. Jadi keluar dari gudang hanya bisa dibuka di tps, dan kemudian dari tps disegel lagi masuk ke gudang dalam posisi yang sama,” kata dia.
Hal tersebut dinilai penting dalam rangka untuk menjaga hasil dari tps, yang nantinya juga akan dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan.
“Jadi kita sama-sama mendukung, termasuk masyarakat semua untuk mengawal tahapan pilkada ini,” kata Indra.
Ketua KPU Kepri Indrawan Susilo Prabowoadi di Batam, Senin mengatakan Silog berfungsi untuk melacak pergerakan dari setiap logistik yang disalurkan.
Ia menjelaskan masing-masing kotak suara memiliki QR code yang akan dipindai oleh petugas dengan menggunakan Silog, sehingga dapat mengetahui keberadaan logistik yang sedang dikirimkan.
“Sama seperti saat Pemilu lalu. Kita pantau melalui Silog, mulai dari saat pemesanan, hingga pendistribusian. Jadi terpantau semua di Silog,” kata Indra.
Selain itu, KPU Batam juga berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri dalam mengawal proses pendistribusian logistik Pilkada.
Ia menargetkan seluruh logistik Pilkada didistribusikan hingga tanggal 25 November.
“Yang sudah berjalan (distribusi logistik) hingga saat ini Natuna dan Batam. Besok seluruh kabupaten/kota juga mulai berjalan. Kita fokuskan di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dulu,” ujar Indra.
Selain itu, Indra juga berpesan kepada seluruh jajaran kpu dan bawaslu, baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa untuk bersama-sama memastikan logistik Pilkada tersalurkan tepat waktu dan aman.
“Sama-sama menjaga logistik ini dari sisi orisinalitasnya. Jadi keluar dari gudang hanya bisa dibuka di tps, dan kemudian dari tps disegel lagi masuk ke gudang dalam posisi yang sama,” kata dia.
Hal tersebut dinilai penting dalam rangka untuk menjaga hasil dari tps, yang nantinya juga akan dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan.
“Jadi kita sama-sama mendukung, termasuk masyarakat semua untuk mengawal tahapan pilkada ini,” kata Indra.