Batam (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengapresiasi program rumah susun sewa para pekerja dikelola BPJS Ketenagakerjaan sejalan dengan keinginan pemerintah yang konsern terhadap kesejahteraan pekerja.
“Ini (Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan) adalah salah satu program luar biasa dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai fungsi layanan kepada pekerja. Jadi 'inline' dengan keinginan dari pemerintah sangat konsern dengan kesejahteraan pekerja,” kata Yassierli usai meninjau Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan atau Rusunawa Bumi Lancang Kuning, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Ini merupakan kunjungan kerja pertama Menaker ke Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan di 100 hari kerjanya. Dalam kunjungan tersebut, Menaker melihat langsung fasilitas dan pelayanan yang disediakan di Rusunawa Bumi Lancang Kuning Batam.
Baca juga: Menaker sebut Batam jadi percontohan peningkatan SDM nasional
“Overall kesan kami positif, sangat baik. Dan kemungkinan untuk pengembangan yang sama di provinsi yang lain,” katanya.
Meski secara keseluruhan baik, Yassierli memberikan catatan untuk diperbaiki oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk optimalisasi Griya Pekerja tersebut, di antaranya aspek keselamatan para pekerja yang tinggal di sana, dan aspek ruang hijau yang harus diperhatikan.
“Aspek keamanan juga harus diperhatikan, karena mengelola ribuan orang, kebersihan juga diperhatikan. Kemudian juga potensi adanya isu sosial, ketika tower laki-laki dan perempuan itu seperti apa,” ujarnya.
Yassierli menekankan kehadiran Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perhatian dari pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan yang tidak hanya bertugas memungut iuran jaminan sosial tapi juga memberikan manfaat bagi para pekerja.
“Bahwa BPJS Ketenagakerjaan bukan tukang pungut iuran saja, tapi memberikan "benefit" terbaik buat para pekerja,” kata pria yang memiliki latar belakang sebagai Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Baca juga: Layanan imigrasi berperan tingkatkan wisata akhir tahun di Batam
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo siap menindaklanjuti masukan yang disampaikan Menaker RI untuk mengoptimalkan layanan di Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan.
Dia menyebut di wilayah Kepri terdapat tiga unit Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan, rencananya akan dikembangkan ke daerah industri lainnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Paling tidak model ini bisa kami terapkan di daerah lain. Tapi memang kami butuh dukungan dari pemerintah daerah, seperti di Batam ini dengan BP Batam,” kata dia.
Menurut dia, jika pemerintah daerah menyediakan lahannya, BPJS Ketenagakerjaan bisa menyewa lahan jangka panjang sehingga bisa membangun Griya Pekerja lebih optimal, karena dana dari biaya sewa difokuskan untuk fasilitas griya.
“Harapannya kerja sama dengan pemerintah daerah untuk sama-sama memberikan fasilitas kepada para pekerja. Karena buat pekerja tinggal dekat dengan tempat kerja bisa membuat mereka lebih produktif, bisa menabung. Itu poin-poin yang kami lihat, karena ekosistemnya jadi baik, karena pekerja jadi nyaman bekerja,” ujarnya.
Dari 3 unit Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan di Batam terdiri atas Rusunawa Bumi Lancang Kuning sebanyak 560 kamar, Rusunawa Kabil sebanyak 1.000 kamar, dan Rusunawa Mukakuning sekitar 440 kamar. Sehingga total ada sekitar 2.000 kamar yang ada di Batam. Rata-rata jumlah hunian belum mencapai 100 persen, sekitar 93 hingga 92 persen.
Anggoro menyebut jika tingkat hunian Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100 persen, pihaknya mempertimbangkan untuk penambahan jumlah griya pekerja di Batam.
“Kalau sekarang tingkat hunian masih 93 persen, artinya masih bisa kami optimalkan,” kata Anggoro.
Baca juga:
Pemkab Natuna: Stok beras mencukupi hingga Maret 2025
Cuaca Kepri hari ini diprakirakan masih berawan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker apresiasi Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan Batam