Batam (ANTARA) - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau mendorong kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) untuk memaksimalkan hasil panen agar mendapatkan keuntungan balik modal, terutama untuk pengelola sistem bioflok.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Batam Cicik Kurniawati menyampaikan bahwa 13 kelompok telah berhasil melakukan panen pada bulan Desember ini, setelah melaksanakan program tersebut selama empat bulan terakhir.
"Alhamdulillah, semua kelompok berhasil panen, meskipun ada yang hasilnya belum maksimal. Beberapa kelompok mencatat jumlah panen di bawah modal yang dikeluarkan," katanya saat dihubungi di Batam, Senin.
Menurut Cicik, modal rata-rata yang dikeluarkan setiap pokdakan untuk satu siklus panen adalah sekitar Rp2,5 juta per kolam, maka jika hasil penjualan ikan tidak mencapai harga tersebut, pembudidaya belum maksimal.
“Modal pakan sekitar Rp1,5 juta, benih di harga Rp600 ribu dan listrik untuk sistem bioflok selama empat bulan kurang lebih Rp400 ribu, jika tidak balik modal, artinya belum maksimal,” ujarnya.
Salah satu langkah yang disarankan Diskan Batam untuk memaksimalkan hasil panen adalah dengan meningkatkan berat ikan sebelum panen.
"Idealnya, setiap kolam mampu menghasilkan ikan berbobot satu kilogram dengan dua ekor. Dengan harga pasar sekitar Rp50 ribu per kilogram, ini akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi para pembudidaya," tambahnya.
Untuk saat ini, beberapa pokdakan masih menjual ikan dengan harga rata-rata Rp32 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram dengan satu kilogram terdiri dari 3-4 ikan.
Diskan Batam juga mencatat bahwa sebagian kelompok memilih menjual hasil panen secara mandiri, sementara sebagian lainnya menjual kepada pengepul lokal yang difasilitasi oleh dinas.
Strategi penjualan ini memberikan fleksibilitas bagi pembudidaya untuk mendapatkan harga terbaik sesuai pasar dan untuk menjamin penjualan bagi pembudidaya sistem bioflok.
"Untuk sekarang kami masih menunggu semua pokdakan untuk panen karena banyak yang bertahap, jadi setiap hari kami terus perbarui data yang masuk. Mudah-mudahan di akhir tahun sudah tuntas," tutup Cicik.
Ke depan, Diskan Batam berkomitmen memberikan pendampingan lebih intensif kepada pokdakan, baik dari segi teknis budidaya maupun strategi pemasaran agar dapat mendorong kelompok budidaya untuk menghasilkan panen yang menguntungkan.
Baca juga:
Diskan Batam: 21 nelayan terima manfaat BPJS Ketenagakerjaan
Diskan Batam salurkan 120 kolam bioflok naikkan produksi ikan 2025