Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, dan Kepolisian Resor (Polres) bersinergi untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Yuli Ramadhanita, dikonfirmasi dari Natuna, Jumat, mengatakan bahwa penyadaran dilakukan melalui sosialisasi. Sosialisasi terbaru dilaksanakan pada Kamis (20/2/2025) di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur.
"Kegiatan semalam diinisiasi oleh Polres Natuna. Salah satu topik yang dibahas adalah perlindungan perempuan dan anak," ujar dia.
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca Kepri cerah berawan Sabtu ini
Menurutnya, sosialisasi penting untuk mencegah terjadinya kekerasan serta mengungkap kasus-kasus yang sebelumnya tidak dilaporkan. DP3AP2KB mencatat bahwa lebih dari 50 kasus kekerasan terhadap anak terjadi pada 2024 . Kasus yang diungkap didominasi kasus lama, yang baru diketahui. Sosialisasi yang masif dilakukan pada 2024 membuat warga lebih memahami jenis-jenis kekerasan, dampaknya, serta cara melaporkannya.
Dari hasil pengamatan, selama ini warga enggan melapor karena menganggap masalah keluarga sebagai aib yang tidak boleh diketahui orang lain.
"Pola pikir masyarakat sudah mulai berubah. Kami terus berupaya mengubah pola pikir ini agar mereka lebih sadar dan berani melapor," katanya.
Ia menambahkan bahwa perlindungan perempuan dan anak menjadi perhatian khusus, tidak hanya bagi pihaknya dan Polres, tetapi juga bagi pemerintah pusat. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya dana alokasi khusus (DAK) nonfisik pada 2025 untuk instansi tersebut.
Baca juga: Komisioner KPU Batam kembali gunakan kendaraan pribadi
Hal demikian juga harus menjadi fokus semua pemangku kepentingan, dengan menyelipkan pesan-pesan pentingnya perlindungan perempuan dan anak di setiap kegiatan yang mengumpulkan massa yang banyak.
"Kami mendapatkan DAK nonfisik, di mana 50 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk pelayanan bagi korban," ucap dia.
Ia menambahkan bahwa, dirinya siap diundang menjadi narasumber gratis untuk membahas perlindungan perempuan dan anak, asalkan peserta yang dihadirkan banyak. Langkah ini dilakukan agar informasi tersebar luas.
"Pada 10 Februari 2025 saya mengisi sosialisasi di SMP negeri, terkait kekerasan seksual," ucap dia.
Baca juga:
Gubernur Ansar sebut retret di Akmil perkuat sinergi pusat dan daerah
Pertamina berupaya penyaluran BBM solar di SPBU Batam lancar