Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Kadispatan) Kabupaten Karimun Sukriyanto Jaya Putra mengatakan salah satu upaya menjaga ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat lewat Kedai Pangan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Karimun, Kepulauan Riau.
“Saat ini sudah ada empat Kedai Pangan TPID Karimun, baru diresmikan di Pelabuhan Karimun awal Februari,” kata Sukri di Batam, Senin.
Dia menjelaskan Kedai Pangan TPID mengelola bersama BUMD Kabupaten Karimun, berada di empat titik pelabuhan yakni di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam, Pelabuhan Tanjung Maqom Selat Belilah dan Pelabuhan Sri Mandah Moro.
Selain bertujuan untuk menekan inflasi, keberadaan Kedai Pangan TPID Karimun juga membantu tercukupinya kebutuhan pokok di masyarakat.
“Jadi lokasinya ada di pelabuhan, sehingga masyarakat yang ke Karimun bisa pulangnya bawa beras, dan bahan pokok lainnya,” ujarnya.
Kedai Pangan TPID tersebut menyediakan kebutuhan pokok mulai dari beras, gula, minyak, tepung, daging, dan sayuran.
Harga yang ditawarkan di Kedai Pangan TPID relatif terjangkau bagi masyarakat, seperti daging sapi dijual Rp90 ribu per kg.
Dia menambahkan upaya lain dalam memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Karimun, terutama saat Ramadhan adalah lewat operasi pasar.
“Operasi pasar dilaksanakan selama sebulan mulai 24 Februari, hingga H-3 lebaran,” kata Sukri.
Menjelang Ramadhan, harga bahan pokok di wilayah Karimun mengalami kenaikan, seperti cabai besar dijual Rp67 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp87 ribu per kg.
Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok disebabkan faktor cuaca, baik di wilayah Karimun, dan daerah sentral produksi seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Namun Sukri memastikan, ketersediaan bahan pokok di masyarakat mencukupi hingga Ramadhan.
"Untuk beras saat ini tersedia 800 ton. Ketersediaan stok ini selalu dipantau oleh tim dari TPID Karimun," katanya.