Istanbul (ANTARA) - Miliarder Amerika Serikat Elon Musk, Minggu (9/3), mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mematikan terminal Starlink untuk Ukraina, terlepas dari ketidaksetujuannya dengan kebijakan negara itu.
"Untuk lebih jelasnya, tidak peduli seberapa tidak setujunya saya dengan kebijakan Ukraina, Starlink tidak akan pernah mematikan terminalnya," tulis Musk di platform X.
Dia berpendapat bahwa tanpa Starlink, jalur komunikasi militer Ukraina akan runtuh, karena pasukan Rusia dapat mengganggu semua komunikasi lainnya.
"Kami tidak akan pernah melakukan hal seperti itu atau menggunakannya sebagai alat tawar-menawar," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Musk mengeklaim Starlink berfungsi sebagai "tulang punggung angkatan darat Ukraina" dan "seluruh garis depan mereka akan runtuh jika saya mematikannya."
Baca juga: Zelenskyy yakin hubungan dengan Trump bisa selamat setelah perdebatan sengit
Namun, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski menanggapi bahwa Polandia menanggung biaya akses Starlink untuk unit Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menepis kekhawatiran atas ketersediaan Starlink di Ukraina, dengan mengatakan bahwa tidak ada yang pernah mengancam untuk memutus akses.
Starlink, layanan internet satelit SpaceX, telah memainkan peran penting dalam menjaga komunikasi Ukraina sejak dimulainya perang.
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat telah menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina sejak Senin (3/3) malam, kata juru bicara Departemen Pertahanan AS kepada RIA Novosti.
"Pada Senin pukul 6 petang (Selasa pukul 6 pagi WIB), perintah untuk menghentikan semua bantuan ke Ukraina diberikan kepada DOD (Departemen Pertahanan), termasuk bantuan yang sedang dalam perjalanan," kata sang jubir.
Namun, dia menolak mengomentari laporan bahwa pemerintah AS juga telah berhenti memberikan informasi intelijen kepada Ukraina.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Elon Musk: Starlink tak akan pernah mematikan terminal untuk Ukraina