Batam (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mencatat realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Pertalite di Kepulauan Riau mencapai 191.950 kl atau 43 persen pada semester I tahun 2025, dari kuota yang tersedia tahun 2025 sebanyak 445.306 kl.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw saat dihubungi di Batam, Kamis mengatakan sementara untuk BBM jenis Biosolar telah mencapai 69.487 kl atau 41 persen dari kuota yang tersedia tahun 2025 sebanyak 168.055 kl.
Dengan begitu, ia memastikan pendistribusian BBM subsidi untuk masyarakat tepat sasaran dan mencukupi hingga akhir tahun 2025.
“Dengan capaian realisasi saat ini, kami melihat tren penyaluran BBM subsidi di Provinsi Kepulauan Riau masih dalam batas wajar dan terkendali. Jika pola konsumsi berjalan sesuai proyeksi semester pertama, maka ketersediaan kuota dinilai mencukupi hingga akhir tahun,” ujar Fahrougi.
Mesti demikian, Pertamina Patra Niaga Sumbagut akan terus berkoordinasi dan melakukan evaluasi rutin bersama pihak terkait untuk memastikan kelancaran distribusi dan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: 170.994 kendaraan di Kepri sudah daftar program Subsidi Tepat
Selain itu, Pertamina juga memasifkan penggunaan QR Code untuk pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Biosolar di wilayah Kepri guna memastikan penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran dan menghindari penyelewengan.
Berdasarkan data, sebanyak 170.994 kendaraan di Kepri terdiri dari 152.841 kendaraan pengguna Pertalite dan 18.153 kendaraan pengguna Biosolar telah mendaftar program Subsidi Tepat MyPertamina dan memiliki QR Code untuk pembelian BBM.
“Data per 29 Juli total kendaraan yang sudah mendaftar dan memiliki program Subsidi Tepat Pertalite ada 152.841 kendaraan, kemudian Subsidi Tepat Biosolar ada 18.153 kendaraan,” ujar Fahrougi.
Baca juga: 218 pelaku usaha di Sumbagut lolos program Pertamina UMK Academy 2025