Batam (ANTARA) - Program menanam jagung oleh Kepolisian resor (Polres) Kabupaten Lingga, Polda Kepulauan Riau bersama masyarakat, tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tapi juga mengedukasi petani mengelola lahan pertanian secara berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.

"Kegiatan (penanaman) ini menjadi momentum untuk mengedukasi petani mengenai pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim agar panen ke depan bisa lebih optimal," kata Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan dalam keterangan yang dikonfirmasi di Batam, Minggu.

Program menanam jagung di Kabupaten Lingga sudah dimulai sejak awal 2025 dan terus diperluas cakupannya, hingga kini sudah mencapai 30 hektare lahan tersebar di sejumlah desa dimanfaatkan untuk program tersebut. Ada dua jenis jagung yang ditanam, yakni jagung pipil untuk keperluan pakan ternak dan jagung untuk dikonsumsi/jagung manis.

Program ini mendukung program penanaman serentak 1 juta hektare yang dicanangkan oleh Mabes Polri, guna mensukseskan Astacita bidang ketahanan pangan.

Pada bulan April 2025 dilakukan panen perdana jagung sebanyak 500 kg di lahan seluas 5.000 meter persegi di Kecamatan Daik Lingga. Kemudian panen di bulan Agustus sebanyak 1,5 ton di Kecamatan Singkep Barat.

Panen kembali dilakukan pada Sabtu (6/9) sebanyak 2,5 ton di lahan seluas 2 hektare di Kecamatan Singkep Barat. Kemudian panen perdana di Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir.

Panen jagung pipil di desa ini belum optimal, karena faktor cuaca ekstrem seperti hujan deras yang menyebabkan banjir dan merendam sebagian tanaman, serta gangguan hama.

Baca juga: Meracik parfum menjadi media healing warga Batam


"Meski hasil panen belum optimal, ada dampak positif yang signifikan terhadap produktivitas pertanian warga. Kami akan terus mendorong sebagai bagian dari upaya Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat," kata Pahala.

Menurut Pahala, Polres Lingga ingin memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani desa lewat program menanam jagung.

Program ini, lanjut dia, menghadapi tantangan seperti faktor cuaca seperti tingginya curah hujan, dan serangan hama. Tapi, dengan panen yang dilakukan membuktikan ketangguhan dan semangat gotong royong antara aparat kepolisian dan masyarakat setempat.

"Keberhasilan panen ini menunjukkan dengan kerja sama yang solid, dapat mewujudkan kemandirian pangan dari desa. Kami di jajaran kepolisian akan terus mendukung penuh kegiatan-kegiatan produktif seperti ini," katanya.

Dari 30 hektare lahan yang disiapkan untuk budidaya jagung di Kabupaten Lingga, hingga kini sudah 3 hektare lahan yang telah dipanen. Budidaya akan terus berlanjut secara bertahap hingga seluruh lahan menghasilkan.

Baca juga: Tongkang bocor di Perairan Batam dievakuasi KPLP Tanjung Uban


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025