Istanbul (ANTARA) - Beijing mengecam Filipina pada Minggu (14/9) karena melakukan latihan maritim dengan AS dan Jepang di perairan Laut China Selatan yang disengketakan, menurut laporan kantor berita pemerintah Xinhua News.

Angkatan Bersenjata Filipina, dalam sebuah pernyataan, menjelaskan bahwa mereka telah mengadakan Kegiatan Kerja Sama Maritim Multilateral ke-11 dengan Komando Indo-Pasifik AS dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang pada Jumat dan Sabtu.

Dalam unggahan di platform X, Filipina menyatakan bahwa latihan tersebut "menegaskan kembali komitmen teguh Filipina untuk menjaga kepentingan maritimnya dan menegakkan perdamaian dan keamanan di kawasan."

Menanggapi latihan tersebut, Beijing mengatakan bahwa Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan patroli di Laut China Selatan pada Jumat dan Sabtu.

Tian Junli, juru bicara komando tersebut, mengatakan bahwa Filipina telah berkolusi dengan negara-negara di luar kawasan untuk apa yang disebut "patroli bersama", menyebarkan "klaim ilegal" tentang Laut China Selatan, dan merusak "perdamaian dan stabilitas" di kawasan tersebut.

Baca juga: Lebih 1 juta warga Palestina di Kota Gaza tolak pemindahan paksa

"Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan pihak Filipina untuk segera berhenti memprovokasi insiden dan terlibat dalam tindakan yang meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan," ujar Tian, seraya menambahkan bahwa segala upaya untuk mendapatkan bantuan eksternal akan sia-sia.

Tian menekankan bahwa Komando Teater Selatan tetap siaga tinggi untuk secara tegas menjaga "kedaulatan teritorial dan keamanan nasional" China, serta untuk menegakkan "perdamaian dan stabilitas" di Laut China Selatan.

"Segala upaya untuk menimbulkan masalah atau mengganggu ketertiban di Laut China Selatan pasti akan gagal," ujarnya.

Sumber: Anadolu

Baca selanjutnya,
Israel hancurkan lagi menara hunian warga Palestina di Kota Gaza...


 Militer Israel membombardir dan menghancurkan menara hunian Al-Kawthar di wilayah barat Gaza City, Minggu (14/9), dalam serangan terbaru yang menyasar gedung-gedung bertingkat seiring meluasnya penyerbuan sistematik untuk menduduki kota tersebut.

Saksi mata menyebutkan jet tempur menyerang menara itu tak lama setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi mendesak bagi penghuni gedung dan tenda-tenda di sekitarnya.

Militer Israel terus menargetkan gedung-gedung bertingkat di seluruh Gaza City sebagai bagian dari penyerbuan yang sedang berlangsung untuk menduduki Jalur Gaza.

Warga diperintahkan mengungsi ke selatan menuju zona yang disebut “aman dan kemanusiaan” di Al-Mawasi, Khan Younis. Namun, wilayah itu justru lebih dari seratus kali dibombardir Israel, yang menewaskan ratusan warga sipil.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak 11 Agustus lalu tentara Israel telah menghancurkan total 1.600 menara dan bangunan hunian di Gaza City, serta 13.000 tenda, yang mengakibatkan lebih dari 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Sebagian besar warga Gaza City kini menumpuk di kawasan barat kota, yang sejak Jumat lalu menjadi sasaran pemboman intensif dan terkonsentrasi.

Perang Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 64.800 warga Palestina sejak Oktober 2023 dan meluluhlantakkan wilayah kantong yang kini menghadapi bencana kelaparan.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China kecam latihan Filipina-AS-Jepang di Laut China Selatan

Pewarta : Cindy Frishanti Octavia
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025