Kota Gaza. Palestina/Istanbul (ANTARA) - Puluhan ribu warga Palestina berangkat menuju wilayah yang dikosongkan oleh pasukan Israel setelah gencatan senjata berlaku pada Jumat, menurut seorang koresponden Anadolu.
Warga yang mengungsi berangkat dari Gaza selatan ke rumah mereka di utara, sebagian besar berjalan kaki.
Beberapa orang melakukan perjalanan berjam-jam menggunakan beberapa kendaraan yang masih beroperasi di tengah kekurangan bahan bakar, sedangkan lainnya menggunakan gerobak yang ditarik hewan, sepeda, dan sepeda motor.
Secara bersamaan, ribuan orang kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza tengah dan beberapa bagian timur Khan Younis di selatan melalui Jalan Al-Rashid di pesisir barat dan Jalan Salah al-Din di timur.
Ratusan warga sipil yang mengungsi harus mendirikan tenda di atas reruntuhan rumah mereka setelah kembali.
Penarikan pasukan Israel secara bertahap menuju garis kuning selesai pada Jumat sesuai dengan rencana Presiden AS Donald Trump.
Pasukan militer telah ditarik dari Kota Gaza di utara, kecuali permukiman Shejaiya dan sebagian permukiman Al-Tuffah dan Zeitoun; serta bagian tengah dan timur Khan Younis di selatan. Warga Palestina dilarang memasuki Beit Hanoun dan Beit Lahia di Gaza utara.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan pada Sabtu bahwa lebih dari 5.000 misi, termasuk operasi kemanusiaan, kesehatan, penyelamatan, dan bantuan, telah dilaksanakan dalam 24 jam terakhir di seluruh kegubernuran Gaza.
Trump pada Rabu mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyetujui pelaksanaan tahap pertama dari rencana 20 poin yang ia rancang pada 29 September, yang mencakup gencatan senjata di Gaza, pertukaran tawanan, dan penarikan bertahap pasukan Israel.
Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta pelucutan senjata Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuatnya tidak layak huni.
Sumber: Anadolu
Baca selanjutnya
150 jenazah....
Sebanyak 155 jenazah warga Palestina dibawa ke berbagai rumah sakit di Jalur Gaza dalam waktu 24 jam terakhir, termasuk 135 yang ditemukan di bawah puing-puing, lapor berbagai sumber medis pada Jumat (10/10).
Menurut sumber tersebut, 19 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang hingga kini masih berlangsung di seluruh Jalur Gaza, meski telah disepakati gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Sementara itu, satu orang lainnya tewas akibat terluka dalam serangan sebelumnya.
Menurut sumber yang sama, 16 orang tewas saat pesawat tempur Israel menghantam sebuah rumah milik keluarga Ghabboun di selatan Kota Gaza. Dua warga lainnya juga tewas dalam serangan udara di selatan Kota Khan Younis, Gaza selatan.
Rumah sakit di seluruh Gaza menerima sejumlah besar korban. Adapun rinciannya yakni 43 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa, 60 jenazah ke Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Kota Gaza, empat jenazah ke Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat, 16 jenazah ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah dan 32 sisanya ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Pada Kamis (9/10), Israel secara resmi menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menandai awal fase pertama dari rencana perdamaian yang lebih luas.
Kesepakatan itu meliputi penghentian semua permusuhan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, akses masuk bantuan kemanusiaan serta pertukaran tahanan.
Namun demikian, serangan dari pasukan Zionis masih berlanjut sehingga memunculkan keraguan atas komitmen Israel terhadap gencatan senjata tersebut.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina di Gaza tewas dan sekitar 170.000 lainnya terluka akibat perang Israel yang sudah berlangsung selama dua tahun di wilayah kantong tersebut. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
Kehancuran besar-besaran, termasuk yang menyasar rumah dan infrastruktur publik, juga telah menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.
Sumber: WAFA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan warga Palestina kembali ke utara usai penarikan pasukan Israel