Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar, dari rata-rata kunjungan hanya sekitar 400 orang per bulan, kini meningkat menjadi lebih atas 600 orang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna, Erson Gempar Afriandi, saat dihubungi dari Natuna, Sabtu, mengatakan total kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar sejak April hingga Juli 2025 tercatat mencapai 2.784 kunjungan.
Jumlah tersebut tergolong tinggi karena dalam kurun waktu hanya empat bulan sudah melampaui lebih dari setengah total kunjungan tahunan pada tahun-tahun sebelumnya.
Ia menambahkan penghitungan jumlah kunjungan pada 2025 baru dimulai sejak April, karena pada awal tahun perpustakaan masih dalam proses renovasi dan baru kembali beroperasi pada bulan tersebut
"Sebagai perbandingan, rata-rata kunjungan ke perpustakaan daerah pada tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar di angka 5.000 pengunjung per tahun, namun pada 2025 baru empat bulan sudah 2.784 kunjungan," ucap dia.
Ia menjelaskan peningkatan jumlah pengunjung dipicu oleh dua hal, yaitu pembaruan fasilitas ruangan dan inovasi program layanan. Gedung perpustakaan kini tampil lebih nyaman setelah dilakukan rehabilitasi menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sementara dari sisi kegiatan, Disperpusip menghadirkan program unggulan bernama Eduwisata, yang menjadi daya tarik utama bagi sekolah-sekolah.
“Program Eduwisata menjadi magnet kunjungan karena kami bekerja sama dengan sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA agar membawa siswa berkunjung ke perpustakaan,” ujar dia.
Dalam program tersebut, setiap siswa yang datang akan mendaftarkan diri, lalu mengikuti sejumlah kegiatan edukatif seperti literasi, kewirausahaan, pencegahan kekerasan remaja, dan edukasi kesehatan reproduksi.
Para peserta juga diminta membaca buku selama 40 menit, kemudian mempresentasikan isi bacaan di hadapan teman-temannya dan dilakukan sesi debat ringan.
“Kegiatan ini melatih keberanian, berpikir kritis, sekaligus menumbuhkan semangat membaca di kalangan pelajar. Kami ingin perpustakaan menjadi ruang belajar yang hidup dan menyenangkan,” kata Erson menegaskan.