Gubernur: Pustakawan Kepri harus beradaptasi dengan AI

id Gubernur kepri, ikatan pustakawan indonesia, perpustakaan nasional, pustakawan di era AI

Gubernur: Pustakawan Kepri harus beradaptasi dengan AI

Gubernur Kepri Ansar Ahmad membuka secara resmi Seminar Ilmiah Nasional dan Kongres ke-XVI Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) di Batam, Rabu (17/9/2025). ANTARA/HO-Diskominfo Kepri

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menekankan pentingnya pustakawan terus beradaptasi di tengah derasnya arus informasi global dan perkembangan era digital, termasuk pesatnya kemajuan teknologi akal imitasi (AI).

"Pustakawan dituntut mampu memberikan pelayanan berbasis teknologi, tanpa mengabaikan nilai-nilai literasi," katanya saat membuka secara resmi Seminar Ilmiah Nasional dan Kongres XVI Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) di Batam, Rabu.

Kegiatan yang mengusung tema “Pustakawan di Era Kecerdasan Artificial Intelligence: Peluang dan Tantangan” itu berlangsung selama tiga hari (17-19 September 2025), dengan menghadirkan sejumlah pakar pustakawan nasional sebagai pembicara.

Ia mengatakan pustakawan sebagai profesi harus mampu merespons perkembangan teknologi AI yang saat ini juga masuk dunia perpustakaan.

Sebagai profesi yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengelola serta melayani koleksi perpustakaan, kata dia, pustakawan seyogyanya bisa memanfaatkan AI untuk memajukan dunia perpustakaan.

"Kami mengajak seluruh pihak untuk memperkuat literasi demi mencetak sumber daya manusia unggul yang mampu membawa bangsa, termasuk Kepri semakin maju," ucap dia.

Ketua Umum IPI Tengku Syamsul Bahar mengatakan kongres dan seminar kali ini harus memberi kontribusi nyata bagi kemajuan pustakawan Indonesia agar tetap berperan pada era digital.

Pustakawan saat ini dihadapkan pada hadirnya AI yang harus dipahami secara kritis.

Ia menyebut kehadiran AI dapat memberi kemudahan luar biasa sehingga pustakawan dan perpustakaan tetap relevan, inklusif, dan berdaya saing.

"Maka itu, pustakawan dituntut cepat beradaptasi, meningkatkan literasi digital, serta menjaga etika profesi agar layanan tetap akurat dan berintegritas,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan syukur karena pada 7 Juli telah ditetapkan sebagai Hari Pustakawan Nasional sejak 1990 atau bertepatan dengan berdirinya IPI.

Kepala Perpustakaan Nasional E Amimudin Aziz menekankan perlunya transformasi perpustakaan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

Menurut dia, perpustakaan tidak hanya sebatas tempat membaca, melainkan wadah pengembangan kegiatan produktif.

“Perpustakaan harus berbenah dengan menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan masyarakat mengakses informasi sekaligus mengembangkan literasi,” katanya.

Pewarta :
Editor: Laily Rahmawaty
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE