Batam (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura meninjau langsung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Batam menyusul dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimbulkan keluhan sakit perut dan diare pada ratusan siswa.
Dari total sekitar 648 siswa, tercatat 235 siswa terindikasi mengalami gejala diare pada 11 November 2025.
“Ada 235 siswa yang terindikasi sakit perut dan diare. Ini sedang kita cek dapurnya. Saya juga sedang koordinasi dengan Dinas Kesehatan Batam dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Batam untuk menguji hasil dari laporan masak,” kata Wagub Nyanyang di Batam, Senin.
Wagub Kepri menegaskan indikasi awal belum mengarah pada keracunan, melainkan kemungkinan terkait proses pengolahan makanan.
“Bukan keracunan. Ini mungkin cara masaknya saja, terutama karena menu hari itu daging dendeng basah. Nanti mungkin akan ada SOP (Prosedur Operasional Standar) untuk cara masak yang sesuai,” ujarnya.
Menurutnya, keluhan yang muncul umumnya berupa sakit perut dan diare. Namun sebelum mengambil kesimpulan, kata dia, instansi terkait harus memeriksa cara memasak hingga bahan baku yang digunakan.
“Kita lihat bahan baku yang dipakai. Yang penting masalah ini tidak dibiarkan. Kita terus koordinasi dengan dinas terkait dan BPOM,” tambahnya.
Ia menyebut dapur penyedia yang melayani MAN 2 juga memasok makanan untuk sejumlah sekolah lain dengan total sekitar 4.000 siswa, namun hanya MAN 2 yang mencatat adanya keluhan.
Perbedaan waktu konsumsi, menurut dia, menjadi salah satu faktor yang akan diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: Dugaan keracunan MBG di MAN 2 Batam, SPPG lakukan observasi
Wagub Nyanyang juga mengatakan hasil uji sampel dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sedang menunggu verifikasi.
“Mudah-mudahan satu dua hari ini sudah bisa beroperasi lagi, namun tetap harus dilihat dulu higienitasnya,” kata dia.
Wagub Nyanyang menambahkan pemerintah telah menggelar rapat evaluasi bersama seluruh pihak yang terlibat.
“Kami menunggu juknis (petunjuk teknis) dari masing-masing kabupaten dan kota. Kami juga sedang koordinasi agar ada rapat rutin bulanan dengan seluruh SPPG,” ujarnya.
Terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Wagub Nyanyang mengungkapkan prosesnya masih berlangsung untuk seluruh dapur di provinsi itu.
“Di Kepri sekarang ada 256 dapur dan seluruhnya sedang proses untuk pengurusan SLHS, semoga bisa selesai dalam waktu dekat,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wagub Kepri tinjau MAN 2 Batam terkait dugaan keracunan MBG