Batam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Lingga, Polda Kepulauan Riau, Selasa, bergotong-royong bersama masyarakat membersihkan parit di wilayah Kecamatan Dabo Singkep, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir akibat intensitas hujan yang meningkat akhir tahun.

Personel Satbinmas Polres Lingga bersama masyarakat setempat membersihkan sedimentasi, sampah, serta tumbuhan liar yang menyumbat aliran air.

Pembersihan ini dilakukan untuk memastikan saluran air tetap berfungsi dengan baik sehingga dapat mengurangi risiko genangan maupun banjir, khususnya di sekitar TPU Dabo Lama, Kecamatan Dabo Singkep.

Kasat Binmas Polres Lingga AKP Sribudianto dalam keterangannya dikonfirmasi di Batam, Selasa, mengatakan gotong royong ini merupakan wujud komitmen kepolisian hadir dan berperan aktif di tengah masyarakat.

"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kepedulian bersama terhadap kebersihan lingkungan demi keselamatan dan kenyamanan warga," kata Budianto.

Menghadapi puncak musim hujan di akhir tahun, Polres Lingga bersama Pemerintah Kabupaten Lingga telah menggelar apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana pada Rabu (5/11).

Baca juga: Polres Lingga sosialisasikan rekrutmen Bintara Brimob pada pelajar

Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan mengatakan apel kesiapsiagaan sebagai langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin kencang.

"Penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab bersama. Diperlukan koordinasi yang optimal agar upaya pencegahan dan penanganan dapat berjalan efektif serta dapat meminimalisir dampak," katanya.

Pahala juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran terhadap mitigasi bencana.

"Dengan kesiapsiagaan ini diharapkan Kabupaten Lingga dapat menjadi wilayah yang lebih tangguh, responsif, dan siap menghadapi berbagai situasi darurat yang mungkin terjadi," katanya.

Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengatakan wilayah Kepri memasuki puncak musim hujan pada November hingga Desember.

Selama puncak musim hujan, curah hujan yang turun berkisar antara 150 milimeter (mm) dan bisa mencapai 300 mm bila terjadi cuaca ekstrem.

Masyarakat Kepri diimbau waspada potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi selama puncak musim hujan terjadi.

Baca juga: Polres Lingga tertibkan truk lori bawa BBM guna antisipasi tumpah ke jalan


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025