BPBD Kepri keluarkan imbauan waspada cuaca ekstrem 28-30 November

id BPBD kepri, waspada cuaca ekstrem di kepri, BMKG, antisipasi bencana akhir tahun

BPBD Kepri keluarkan imbauan waspada cuaca ekstrem 28-30 November

Kapal cepat (ferry) tengah melintasi perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluarkan imbauan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 28-30 November 2025.

Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi mengatakan imbauan ini dikeluarkan setelah BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam melaporkan adanya peningkatan aktivitas cuaca yang dipengaruhi siklon tropis di Selat Malaka serta siklon tropis koto di Laut Cina Selatan, yang menyebabkan terbentuknya konvergensi massa udara dan memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

"Kita minta seluruh BPBD kabupaten dan kota meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman hidrometeorologi, termasuk hujan lebat, banjir, angin kencang, tanah longsor, serta potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Kepri," kata Hasbi di Tanjungpinang, Sabtu.

Selain itu, Hasbi juga meminta peningkatan pemantauan cuaca, penyebaran informasi peringatan dini serta kesiapan unsur pentahelix kebencanaan selama periode cuaca ekstrem tersebut.

Ia menegaskan seluruh wilayah Kepri perlu meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi atmosfer sedang tidak stabil. Siklon tropis di sekitar wilayah itu memperkuat pembentukan awan hujan dan memicu angin kencang.

"Maka itu, kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di lokasi rawan banjir, longsor, dan kawasan pesisir,” ujarnya.

Hasbi turut menekankan kewaspadaan bagi masyarakat pesisir dan pelaku pelayaran, khususnya di perairan Natuna dan Anambas, yang saat ini berpotensi menghadapi gelombang tinggi mencapai empat meter.

Dia mengingatkan aktivitas pelayaran harus benar-benar memperhatikan kondisi cuaca. Bila tidak mendesak, sebaiknya perjalanan laut ditunda terlebih dahulu sampai situasi lebih aman.

Hasbi melanjutkan BPBD kabupaten/kota telah diminta menyiapkan langkah penanganan darurat, termasuk kemungkinan penetapan status siaga bencana apabila kondisi di lapangan mengharuskannya.

Masyarakat pun diminta tidak beraktivitas di area yang rentan saat hujan lebat, seperti di bawah pohon besar maupun wilayah berkontur curam, serta selalu memantau informasi terbaru dari BPBD dan BMKG.

“Jangan panik, tetapi tetap siaga. Pastikan informasi yang diterima berasal dari kanal resmi, dan segera laporkan kepada petugas jika terjadi peristiwa yang berpotensi membahayakan,” demikian Hasbi.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE