Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memastikan harga komoditas cabai lebih stabil bagi masyarakat dengan program 'Cabai Corner' atau kios penjualan cabai.
Kepala DKPP Batam Mardanis saat dihubungi di Batam, Jumat. menjelaskan, Cabai Corner merupakan kios pangan di masing-masing wilayah kelompok wanita tani (KWT) binaan yang menampung hasil panen anggotanya, serta petani lokal.
Seluruh proses pemesanan (PO) dikendalikan oleh DKPP Batam sehingga petani tidak berinteraksi langsung dengan pembeli maupun pengelola kios.
“Tujuannya jelas, memutus mata rantai tengkulak dan mengendalikan inflasi. Sekarang panen cabai merah maupun hijau, dijual langsung di Cabai Corner tersebut,” kata Mardanis.
Ia mengatakan bahwa kini sudah ada 14 KWT yang menjalankan sistem ‘dropship’ Cabai Corner.
Menurut Mardanis, tahap awal dimulai sebagai proses pembelajaran, termasuk cara komunikasi, pencatatan, hingga alur distribusi. Seiring berjalannya waktu, mekanisme ini dinilainya sudah cukup lancar.
Tahun ini DKPP Batam membina total 93 KWT yang terlibat dalam berbagai program penguatan produksi, termasuk Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang memanfaatkan pekarangan untuk pembibitan mandiri.
Produksi cabai di Batam juga tercatat terus berkembang.
“Ada penanaman cabai di lahan berukuran 15 hektare, di 3 kecamatan yakni Sei Beduk, Nongsa dan Sagulung. Ini menjadi salah satu prioritas Wali Kota Batam,” katanya.
Ia mengatakan bahwa sejumlah kelompok seperti Sidomukti dan Bumi Makmur sudah mulai panen dengan hasil awal mencapai 100 kilogram.
Panen berikutnya diproyeksikan berlangsung sampai menjelang Ramadhan, mengingat penanaman tidak dilakukan serentak.
“KWT tidak menanam secara serentak karena faktor sumber daya dan juga mengantisipasi cuaca buruk yang dapat berdampak ke pertumbuhan tanaman cabai,” kata dia.
Musim hujan yang memicu serangan hama seperti layu dan busuk akar juga diantisipasi melalui pendampingan di lapangan.
Mardanis menegaskan bahwa penguatan KWT melalui Cabai Corner tidak hanya berdampak pada stabilitas harga, tetapi juga meningkatkan kapasitas kelompok dalam mengelola usaha pangan.
“Kami ingin sistem ini semakin matang sehingga hasil panen petani tersalurkan dengan baik dan masyarakat mendapat harga yang lebih terjangkau. Kami akan mewujudkan 100 Cabai Corner tahun ini,” katanya.
Ke depan, ia ingin Cabai Corner tersebut juga menjual komoditas lainnya, seperti sayur dan beras untuk semakin mencukupi kebutuhan warga dan memfasilitasi hasil panen petani.