Batam (Antara Kepri) - Susu formula merk Dumex, Mamex 1 dan Dupro 2 yang tercemar bakteri Clostridium Botulinum diduga beredar di toko-toko di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Badan POM RI di Batam, I Gusti Ayu adhi Aryapatni, Kamis mengatakan, International Food Safety Network, Kedutaan Besar Selandia Baru menginformasikan kepada BPOM bahwa merk susu itu tercemar dan berbahaya bila dikonsumsi.

Setelah BPOM melakukan pengecekan, perusahaan pengimpor PT Mexindo Mitra Perkasa memberi tahu sudah memasukan susu itu ke beberapa daerah di Kepri.

"Pihak importir memberitahukan, susu itu sudah masuk, sebanyak 6.077 kotak sejak 15 Mei sampai 24 Juli 2013," kata dia.

Dari 6.077 kotak susu itu, BPOM bersama pihak importir sudah menarik 2.908 kotak. Dan sekitar 3.000 kotak lain masih beredar di masyarakat.

Berdasarkan informasi importir, susu itu dipasarkan di 80 toko. Dan dari 80 toko itu, BPOM dan perusahaan importir baru melakukan penarikan di 20 toko.

BPOM menghimbau warga Kepri tidak membeli dan mengkonsumsi produk dengan nomor batch 06213B1, 06213B2 merk Dumex " Mamex 1" berberat bersih 600g nomor batch 04273B2, 05093B2, 05153B2, 05143T1,06053B2 merek Dumex "Dupro 2" dengan berat bersih 650g dan 04263B1, 05033B1, 05033B2, 05153B1, 04273B1, 04273B2 dengan berat bersih 1 kg.

"Apabila sudah dibeli, segera kembalikan ke toko tempat membeli," kata dia.

Sebenarnya, berdasarkan informasi dari produsen di Selandia Baru, susu yang tercemar itu tidak masuk ke Indonesia, melainkan Malaysia.

"Dan yang ditemukan di Batam ini produk untuk Malaysia yang diimpor, karena Dumex itu merk di Malaysia," kata dia.

Susu itu diketahui menggunakan Whey Protein Concentrate (WPC) 80 yang mengandung bakteri clostridium botulinum itu yang bila dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan pencernaan dan saraf. Bila mengkonsumsi susu itu, bayi dapat mengalami muntah dan diare. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025