Karimun (Antara Kepri) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mulai mendistribusikan kartu pengenal untuk ribuan nelayan daerah setempat.
"Pendistribusian kartu tanda nelayan (KTN) sudah hampir rampung, baik untuk nelayan tradisional maupun modern," kata Kepala DKP Karimun Hazmi Yuliansyah di Tanjung Balai Karimun, Kamis.
Berdasarkan data, kata Hazmi, jumlah nelayan yang mendapat KTN sekitar 2.400 orang.
Pendistribusiannya dilakukan melalui unit pelaksana teknis dinas (UPTD) DKP di 12 kecamatan, kata dia.
Menurut dia, KTN yang didistribusikan bersifat sementara karena KTN permanen belum dikirim Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"KTN dicetak oleh KKP. Karena belum dikirim, maka kita buat KTN sementara sehingga nelayan memiliki identitas diri saat melaut," katanya.
Ia menuturkan, KTN tidak hanya sebagai kartu pengenal, tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan pengurusan bantuan untuk nelayan yang diusulkan melalui kelompok-kelompok nelayan.
"KTN dibuat untuk memudahkan verifikasi dalam penyaluran bantuan melalui berbagai program, baik dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat. Pada prinsipnya, pemerintah menginginkan agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran," tukasnya.
Lebih lanjut Hazmi mengatakan, jumlah nelayan di Kabupaten Karimun sebenarnya jauh lebih banyak, mencapai 5.000 orang lebih, termasuk nelayan musiman dan nelayan buruh.
"Karena itu, kami akan terus melakukan pendataan agar seluruh nelayan mengantongi KTN. Kami juga mengimbau nelayan untuk proaktif mendaftarkan diri sehingga mereka bisa mendapatkan kartu itu," ujarnya.
Mengenai program peningkatan kesejahteraan nelayan, ia mengatakan, pemerintah daerah memiliki program penyaluran bantuan yang termasuk dalam program pengentasan kemiskinan sektor perikanan kelautan.
Tahun ini, kata dia lagi, DKP telah menyerahkan bantuan berupa jaring udang sebanyak 3.010 utas, boat pancung (sampan menggunakan mesin tempel-red) 15 unit, jaring nilon 1.120 utas, dan mesin ketinting sampan sebanyak 235 unit.
"Bantuan itu sudah disalurkan bulan lalu dan saat ini dalam proses monitoring dan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam meningkatkan penghasilan nelayan," demikian Hazmi Yuliansyah.(Antara)
Editor: Dedi
"Pendistribusian kartu tanda nelayan (KTN) sudah hampir rampung, baik untuk nelayan tradisional maupun modern," kata Kepala DKP Karimun Hazmi Yuliansyah di Tanjung Balai Karimun, Kamis.
Berdasarkan data, kata Hazmi, jumlah nelayan yang mendapat KTN sekitar 2.400 orang.
Pendistribusiannya dilakukan melalui unit pelaksana teknis dinas (UPTD) DKP di 12 kecamatan, kata dia.
Menurut dia, KTN yang didistribusikan bersifat sementara karena KTN permanen belum dikirim Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"KTN dicetak oleh KKP. Karena belum dikirim, maka kita buat KTN sementara sehingga nelayan memiliki identitas diri saat melaut," katanya.
Ia menuturkan, KTN tidak hanya sebagai kartu pengenal, tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan pengurusan bantuan untuk nelayan yang diusulkan melalui kelompok-kelompok nelayan.
"KTN dibuat untuk memudahkan verifikasi dalam penyaluran bantuan melalui berbagai program, baik dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat. Pada prinsipnya, pemerintah menginginkan agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran," tukasnya.
Lebih lanjut Hazmi mengatakan, jumlah nelayan di Kabupaten Karimun sebenarnya jauh lebih banyak, mencapai 5.000 orang lebih, termasuk nelayan musiman dan nelayan buruh.
"Karena itu, kami akan terus melakukan pendataan agar seluruh nelayan mengantongi KTN. Kami juga mengimbau nelayan untuk proaktif mendaftarkan diri sehingga mereka bisa mendapatkan kartu itu," ujarnya.
Mengenai program peningkatan kesejahteraan nelayan, ia mengatakan, pemerintah daerah memiliki program penyaluran bantuan yang termasuk dalam program pengentasan kemiskinan sektor perikanan kelautan.
Tahun ini, kata dia lagi, DKP telah menyerahkan bantuan berupa jaring udang sebanyak 3.010 utas, boat pancung (sampan menggunakan mesin tempel-red) 15 unit, jaring nilon 1.120 utas, dan mesin ketinting sampan sebanyak 235 unit.
"Bantuan itu sudah disalurkan bulan lalu dan saat ini dalam proses monitoring dan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam meningkatkan penghasilan nelayan," demikian Hazmi Yuliansyah.(Antara)
Editor: Dedi