Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah mengusulkan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di tujuh lokasi pesisir kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menyampaikan tujuh lokasi yang diusulkan itu, antara lain Sei Nyirih, Kampung Madong, Tanjung Sebaok, Tanjung Unggat, Kampung Bugis, Sei Jang, dan Kampung Kelam Pagi.
"Setiap kawasan memiliki karakter berbeda, mulai dari potensi perikanan tangkap, budidaya air laut dan air tawar, hingga daya tarik wisata bahari dan kuliner pesisir, seperti gonggong dan ketam," kata Lis di Tanjungpinang, Kamis.
Lis menjelaskan potensi sektor kelautan, perikanan, dan pariwisata bahari di Tanjungpinang sangat besar dan perlu dikembangkan sebagai kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.
Menurutnya, pengembangan kawasan pesisir melalui kampung nelayan modern yang memadukan perikanan tangkap, budidaya, pengolahan hasil laut, dan wisata bahari, dengan pendekatan berbasis konservasi sesuai kebijakan ekonomi biru itu diharapkan memberi manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, termasuk nelayan.
Selain itu, kata Lis, pengembangan KNMP mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto Koperasi Merah Putih sebagai wadah penguatan ekonomi nelayan agar mereka dapat mengelola produksi, pengolahan, dan pemasaran hasil laut secara mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga: Kunjungan wisman ke Batam tembus 1 juta orang hingga Agustus 2025
“Semoga langkah ini menjadi awal bagi terwujudnya kampung nelayan yang modern, produktif, dan mampu meningkatkan kemandirian sekaligus kesejahteraan masyarakat pesisir di Tanjungpinang,” ucap Lis.
Sementara itu data Dinas Perikanan, Pangan, dan Pertanian Tanjungpinang mencatat jumlah nelayan tangkap di pusat ibukota Provinsi Kepri itu mencapai 1.624 rumah tangga perikanan dengan total produksi 3.610 ton per tahun.
Mayoritas armada tangkap berukuran di bawah lima GT, sementara produksi sektor budidaya air laut dan air tawar mencapai 186 ton per tahun.
Sektor pengolahan hasil perikanan melibatkan 245 pelaku usaha dengan total produksi 306 ton per tahun. Produk yang dihasilkan antara lain ikan segar, olahan beku, pindang, kerupuk, dan kuliner khas pesisir lainnya.
Baca juga: 528 sekolah di Kepri akan terima bantuan interaktif flat panel

Komentar