Batam (Antara Kepri) - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad akan lebih fokus membenahi persoalan pemukiman di kota itu, pada tahun kedua pemerintahannya.
"Rumah liar akan kami upayakan dapat Rusun," kata Wakil Wali Kota di Batam, Kepulauan Riau.
Ratusan, bahkan ribuan rumah ilegal (Rumah liar/Ruli) dibangun di atas lahan hak pihak lain merupakan persoalan yang tidak kunjung usai di kota itu.
Selain masalah sosial, Ruli juga dianggap menjadi kendala investasi di kota itu. Karena saat hendak membangun lahannya, pengusaha harus berhadapan dengan tuntutan warga.
Wakil Wali Kota yang baru saja merayakan satu tahun kepemimpinannya, 14 Maret 2016-14 Maret 2017 itu menyatakan pemerintah ingin memindahkan warga yang tinggal di Ruli ke tempat yang lebih layak. Dan karena pemerintah kota tidak memiliki lahan, maka warga Ruli akan ditempatkan di Rumah Susun.
"Formatnya masih dipertimbangkan, apakah sewa murah atau hak milik, itu akan didalami," kata Amsakar.
Selain masalah pemukiman, pasangan kepala daerah dari Partai Nasional Demokrat itu juga berkomitmen memperkuat jalan lingkar dalam kota, sebagai upaya meningkatkan fasilitas infrastruktur.
Pada tahun kedua, Rudi-Amsakar juga akan melanjutkan program mengatasi banjir, sebagai upaya merealisasikan isi kampanye dalam Pilkada.
"Soal banjir, akan ada beberapa jalan dibelah untuk tangani banjir," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral itu.
Pemerintah akan membangun drainase induk, agar aliran air bisa lancar hingga hilir.
Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan akan fokus dalam melanjutkan rencana pembangunan , yang dimulai pada tahun pertama pemerintahannya.
Ditanya mengenai keberhasilan pemerintahannya, ia enggan mengomentari.
"Biar masyarakat yang menilai," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Rumah liar akan kami upayakan dapat Rusun," kata Wakil Wali Kota di Batam, Kepulauan Riau.
Ratusan, bahkan ribuan rumah ilegal (Rumah liar/Ruli) dibangun di atas lahan hak pihak lain merupakan persoalan yang tidak kunjung usai di kota itu.
Selain masalah sosial, Ruli juga dianggap menjadi kendala investasi di kota itu. Karena saat hendak membangun lahannya, pengusaha harus berhadapan dengan tuntutan warga.
Wakil Wali Kota yang baru saja merayakan satu tahun kepemimpinannya, 14 Maret 2016-14 Maret 2017 itu menyatakan pemerintah ingin memindahkan warga yang tinggal di Ruli ke tempat yang lebih layak. Dan karena pemerintah kota tidak memiliki lahan, maka warga Ruli akan ditempatkan di Rumah Susun.
"Formatnya masih dipertimbangkan, apakah sewa murah atau hak milik, itu akan didalami," kata Amsakar.
Selain masalah pemukiman, pasangan kepala daerah dari Partai Nasional Demokrat itu juga berkomitmen memperkuat jalan lingkar dalam kota, sebagai upaya meningkatkan fasilitas infrastruktur.
Pada tahun kedua, Rudi-Amsakar juga akan melanjutkan program mengatasi banjir, sebagai upaya merealisasikan isi kampanye dalam Pilkada.
"Soal banjir, akan ada beberapa jalan dibelah untuk tangani banjir," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral itu.
Pemerintah akan membangun drainase induk, agar aliran air bisa lancar hingga hilir.
Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan akan fokus dalam melanjutkan rencana pembangunan , yang dimulai pada tahun pertama pemerintahannya.
Ditanya mengenai keberhasilan pemerintahannya, ia enggan mengomentari.
"Biar masyarakat yang menilai," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto