Lingga (Antaranews Kepri) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Lingga Ahmad Nasirudin meminta pemerintah meninjau ulang izin dapur arang di wilayah Kecamatan Senayang khususnya  Desa Pulau Batang  karna bahan baku bakau  diperoleh bukan dari hasil yang ditanam melainkan mengancam ekosistim laut salah satunya ketam bangkang dan udang.

"Saya sudah berkali-kali mendapat laporan masyarakat dan pernah turun kelapangan kita minta izin dapur arang ini ditinjau ulang, jangan sampai hutan bakau di Senayang ini habis," kata Udin sapaan akrab Ahmad Nasirudin kepada Antara, Sabtu.

Awalnya dapur arang tersebut hanya dua yang beroperasi namun terus  bertambah saat ini ada lima dapur arang.  Dapur arang tersebut memanfaatkan hutan bakau yang ada di wilayah Senayang tanpa melakukan penanaman kembali.

Dikuatirkan dengan banyaknya dapur arang yang beroperasi  tanpa memperhatikan dampak lingkungan akan berakibat fatal bagi lingkungan sekitar, apalagi beberapa masyarakat mengharapkan agar pemerintah menertibkan dapur arang tersebut karena sudah mulai menganggu aktifitas pekerjaan masyarakat.

"Jika pemanfaatan hutan bakau ini tidak ditertibkan, bukan saja menggangu pencarian masyarakat namun akan berdampak fatal juga pada lingkungan sekitar," ujarnya.

Dapur arang menurutnya bisa saja tetap beroperasi di Kabupaten Lingga, namun pengelolaannya harus ramah lingkungan sehingga dampak negatif dari penebangan hutan mangrove ini tidak berakibat fatal bagi lingkungan sekitar. Hutan bakau atau mangrove saat ini tidak saja dapat dimanfaatkan untuk melindungi abrasi serta mempertahankan kondisi tanah.

Hutan bakau di Kabupaten Lingga juga dapat bermanfaat untuk ekosistem laut seperti ketam bakau dan beberapa hewan laut yang memiliki potensi untuk dikembangbiakan, bahkan ketam bangkang atau ketam bakau sendiri saat ini sudah memiliki nilai jual yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan.

Selain itu bakau juga dapat menjaga kualitas air beberapa daerah di Senayang saat ini sering mengalami kekeringan air, dengan hutan bakau ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan ini.

"Jadi banyak sekali manfaat hutan bakau ini, baik bagi lingkungan maupun bagi perekonomian masyarakat," sebutnya. (Antara)

Editor : Pradanna Putra

Pewarta : Nurjali
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024